Dear Myself


Kenapa emang kalo kamu kembali seorang diri? Bukankah kamu sudah teramat lekat dengan kesendirian? (1) Kamu lebih suka makan sendiri. Katamu, untuk urusan makan, kenapa mesti mikirin selera orang lain? (2) Kamu lebih suka jalan sendiri. Katamu, velocity kamu berbeda dengan orang lain, dan kamu nggak suka disuruh menunggu. (3) Kamu lebih suka dengan status masih sendiri. Katamu, kamu bisa dengan egois melakukan apa yang kamu mau, tanpa harus pusing memikirkan orang lain. (4) Kamu lebih suka bekerja sendiri. Katamu, kamu selalu menunggu inspirasi datang padamu, jadi kamu bisa santai sesukamu. (5) Kamu lebih suka menelurkan ide-idemu pada diri sendiri. Katamu, orang lain nggak bisa mengerti jalan pikiranmu, dan mereka hanya merintangi langkahmu. Dan (6) kamu lebih suka berdiskusi dengan diri sendiri. Menyemangati dirimu sendiri, atau justru merutuki kebodohanmu sendiri. 
Lalu, apa masalahnya kalau saat ini kamu kembali harus berjuang seorang diri lagi? Apa kamu lupa, nggak ada dia, dia, dia pun kamu tetap punya backing-an abadi? Jadi, nggak ada masalah kan hei diriku sendiri?
So, cheers up!