Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Penataran Seputar Ramadhan Kab.Sidrap, Sulawesi Selatan #3

Materi 3
By. Ust. Harman Tajang, LC
"ketika Ramadhan ini ku akhiri"

MUQADDIMAH 
Mempelajari hukum berpuasa adalah fardhu kifayah, namun jika waktunya sudah dekat maka hukumnya fardhu 'ain. Sebagaimana hukum mempelajari haji..

Lailatul qadr 
1. Merupakan malam diturunkannya alqur'an 
"Al-Qadr:1 - Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan."
2. Merupakan malam kemuliaan 
" Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." Al-Qadr 2-3
3. Malam dirubahnya takdir
Di malam lailatul qadr rasulullah mengajarkan untuk banyak2 berdoa, maka mintalah untuk duniamu dan akhiratmu.. mintalah kepada Allah semuanya baik untuk diluaskan reski qt dan di perbaiki akhirat qt..
Fudhail bin iyadh : "perbaiki amal di sisa umurmu, krn sesungguhnya seseorang itu dinilai di akhir hidupnya"
4. Merupakan malam yang sempit,
"Al-Qadr:4 - Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan." Disebut sempit karena malaikat2 dan ruh (penamaan khusus untuk jibril) semua turun ke langit bumi.
5. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan

Waktu lailatul qadr :
Hr. Bukahari wa muslim "Carilah malam lailatul qadr itu di sepuluh terakhir bulan ramadhan"
Hadits : 
- "carilah !!malam lailatul qadr itu" kata "carilah.." dimaknai oleh sebgian Besar ulama merupakan perintah dari Rasulullah sallallahu'alaihi wassallam untuk mencari malam tersebut dan bukannya bermalas-malasan menantinya.. 
Hikmah dirahasiakan nya malam lailatul qadr adalah qt disuruh untuk bersungguh2 beribadah di 10 hari terakhir bulan tersebut.
Ubay bin kaab : " malam lailatul qadr adalah malam yang ke 27"

Bagaimana seorang muslim dalam menantikan malam lailatul qadr. 
Aisyah berkata : " bahwasanya rasulullah bersungguh2 beribadah (melebihi kesungguhannya di hari2 yang lain) di 10 hari terakhir di buan ramadhan, "

I'tikaf
1. Dimasjid dimana diadakan sholat jum'at dan jamaah.
Mengambil tempat khusus di dalam masjid, untuk berkhalwah syar'iah
Kapan i'tikaf ?
- masuk ke tempat i'tikafnya pada hari ke 20 setelah terbenamnya matahari, ada juga yang mengatakan pada hari ke 21 setelah shalat subuh. Karena rasulullah pernah melakukan keduanya, namun untuk pernyataan yang takhir, ada yang mengatakan bahwa rasulullah telah masuk kemasjid pada malam ke 20 dan berniat untuk i'tikaf dan kemudian keluar dan masuk ba'da shalat subuh. Sehingga lebih berjaga2nya sebaiknya masuk ke masjid d malam 20 sebelum maghrib
Kapan keluar dari i'fikaf?
- saat diumumkannya 1 syawal, ba'da maghribhya, namun paling afdhalnya : dari masjid langsung ke tempat sholat ied..



Dan dengan postingan ini, saya juga mau bilang kalo saya bakal ngilang selama sebulan. Hiatus, or whatsoever the name lah. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan. Semoga kita semua bisa lebih baik lagi kedepannya :-)


Penataran Seputar Ramadhan Kab.Sidrap, Sulawesi Selatan #2

Materi 2
Ust. Yusran Anshar, LC

"Menata Hati untuk Syurga yang Tertinggi"

MUQADDIMAH
Persoalan ramadhan adalah persoalan ketaqwaan, untuk mencapai keridhaan Allah pun juga harus adanya ketaqwaan.. sehingga, kesibukan menjelang ramadhan yang tidak ada sangkut pautnya dengan ketaqwaan haruslah dihindari,, contoh yang menyita banyak perhatian adalah pilpres dan piala dunia..

Di kampung akhirat, yang diandalkan seseorang adalah "qalbin salim", yaitu orang2 yang menjaga kebersihan hatinya, yang dengannya derajat seseorang akan diangkat setinggi2nya sampai menggapai jannatu firdaus.. 

FIQIH PUASA

Definisi : 
Makna : menahan diri
Istilah : Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, jima' dan hal2 yang membatalkannya mulai dari sejak terbitnya fajar shadiq, hingga terbenam matahari disertai dengan niat.

Hal2 yang awalnya di halal kan dalam bulan ramadhan, kemudian diharamkan menunjukkan bahwa hal2 yang makruh terlebih2 lagi hal2 yang memang diharamkan maka keharamannya lebih berat lagi

Hukum puasa 
Adalah wajib, dan bukan hanya wajib

Al-Baqarah:183 - Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Memulai puasa
Mulailah berpuasa dengan rukyatul hilal (setelah dilihatnya hilal)

Siapa yang wajib berpuasa 
1. Muslim
Bahkan orang2 yang melakukan kesyirikan dan juga orang2 yang tidak melakukan shalat maka sebagian ulama mengatakan tidak sahnya mereka untu, berpuasa. Namun jika ada yangingin berpuasa maka jangandihalangi, karena ini adalah tanda 2 kebaikan. Cukup qt ingatkan agar puasa mereka sempurna maka harus shalat

2. Baligh, tanda2nya slah satu dibawah ini
- kumis,
- mimpi basahan
- haidh (bagi wanita)
Rasulullah mengajarkan puasa untuk anak2 mereka (shahabat) meski mereka belum baligh, sama halnya saat mengajarkan mereka sholat (jika berusia 10 thn, maka anak2 boleh dipukul jika tidak shalat )

3. Aqil, Berakal

4. Muqim
Tidak melakukan perjalanan... bagi orang yang melakukan perjalanan maka bagi dia pilihan, apakah mau Berpuasa ataukah berbuka, rasulullah telah memberikan contoh, beliau kadang berpuasa dan kadang tidak bepuasa, dan kadang pula memberikan pujian pada orang yang tetap berpuasa

5. Mumayyis

6. Tidak haid dan nifas

7. Niat
Persoalan dalam hati, tidak dilafadzkan meski di dalam hati... niat nya ikhlas.. .


Hal yang membatalkan puasa :
- jima' 
- makan dan minum secara sengaja
- memasukkan makan dan minum kedalam perut
Memasukkan makanan tidak sampai ke dalam kerongkongan maka tidak membatalkan puasa..
- keluar mani saat terjaga
Bila tidak terjaga, saat tidur mimpi basah, maka tidak membatalkan puasa.
keluar madzi, tidak membatalkan puasa
- muntah yang disengaja
- haid dan nifas
- murtad 

Tidak membatalkan puasa :
- waktu fajar telah masuk dan masih dalam keadaan junub
- bersiwak ketika berpuasa.
" jika saya tidak memberatkan ummat ku, maka akan kuwajibkan bersiwak setiap hendak shalat"
- berkumur2 dan memasukkan air kedalam hidung
- berhubungan dengan istri namun tidak sampai berjima'
- berbekam dan donor darah : 
tidak mengapa, namun dikhawatirkan lemah, dan menjadi makruh jika dia lemah,,, daan bisa menjadi batal jika kelemahan itu membuatnya berbuka, dan orang yang membekam juga batal krn orang yang membekam adalah penyebab
- makanan yang tidak masuk ke kerongkongan..
Sekedar mencicipi, 
- bercelak dan tetes mata.
- mandi dengan menyiram kepala dengan air di siang hari
- menelan dahak
- menelan sesuatu yang sulit dihindari (misalnya darah akibat luka dalam mulut)

Orang2 yang dibolehkan untuk berbuka
- orang sakit yang berbahaya baginya jika berpuasa dan orang yang berpergian.
- wanita haid dan nifas
- wanita hamil dan menyusui, membayar fidhyah, jika sanggup berpuasa maka bisa di qadha'
- orang tua baik perempuan maupun laki2 yang tidak mampu lagi untuk berpuasa. Baginya cukup membayar fidhyah..

Puasa yang sempurna
- menjaga diri dari hal2 yang membatalkan : menggunjing, namimah dll
- memaksimalkan ibadah.
Rasulullah bersabda: "Sholatlah seakan2 sholat mu yang terakhir" 
agar qt mempersembahkan sholat qt yang terbaik.. seperti itu pula dengan puasa, maka persembahkanlah puasa ini puasa terbaik, karena bisa jadi puasa ini adalah puasa yang terakhir buat qt..

Penataran Seputar Ramadhan Kab.Sidrap, Sulawesi Selatan #1

Materi 1. Ust. Taufan jafri, LC

Persiapan mengahadapi ramadhan : 
- Berdoa
Salah satu contoh doa para salaf, " ya Allah, pertemukan saya dengan ramadhan, dan sampaikan ramadhan dengan ku... "

- Bersikap Zuhud Dengan Dunia Senantiasa Bukan Hanya Di Bulan Ramadhan
karena ketika dunia telah masuk ke dalam hati ini maka, hal ini mampu menggoyahkan tauhid qt....

Anas bin mas'ud, berkata :"Rasulullah memegang kedua pundakku, dan berkata "hiduplah kamu di dunia, seakan2 orang asing yang sedang melintas/ menyebrang,,," berkata ibnu rajab, hadits ini mengajarkan qt untuk memutuskan diri qt dengan angan2 dunia, sehingga ketika dia merasakan ketenangan dengan dunia, dia tidak akan berkata "cukuplah diri saya dengan kesenangan tersebut", tapi mereka berkata : 
" wahai nafsu, sesungguhnya kesenangan dunia ini adalah kesenangan sedikit, dan kesenangan akhirat adalah kesenangan yang abadi"
Abu dzar: ketika ditanya oleh seseorang bagaimana engkau dan rumah yang engkau miliki ini? Beliau menjawab " sesungguhnya kami punya rumah yang disediakan bagi kami dan kami akan dibawa ke sana,,,kemudian beliau kembali d tanya.. engkau kan sementara tinggal di dunia,, bukan dinakhirat..kemudian beliau menjawab "sesungguhnya pemilik rumah itu melarang kami untuk mengambil barang2itu dan menyimpan nya untuk kami di dunia"
Penjelasan fudhail bin iyadh : "seorang mukmin itu galau dan sedih, tentang kehidupan akhiratnya, dan bagaimana berjumpa dengan penciptanya, sehingga perhatiannya adalah mempersiapkan bekalnya untuk menghadapi akhirat dan berjumpa dengan Allah"

- Menunjukkan Kegembiraan, Dengan Cara Beribadah
Ketika rasulullah datang di madinah, beliau melihat orang yahudi berpesta, kemudian rasulullah bertanya, apa gerangan yang mereka rayakan sehingga sangat bergembira, dikatakan kepadanya bahwa, nabi musa menyelamatkan bani israil,,, maka rasulullah berkata, qt selayaknyalah lebih bergembira lagi, maka rasulullah menganjurkan ummatnya untuk berpuasa untuk menunjukkan kegembiraannya itu.. 
^rasulullah menunjukkan kegembiraannya dengan cara beribadah^

- Mentadabburi Alqur'an Dan Mulai Banyak Bersedekah
hadits ibnu abbas:"rasulullah adalah orang yang paling dermawan dan bertambah kedermawanannya manakala jibril datang menyampaikan dan mengajarkan Alquran di bulan ramadhan"

Persiapkan Ramadhanmu...


Marhaban Yaa Ramadhan...

Alhamdulillah, Ramadhan tinggal 2 atau 3 hari lagi. Saya bersyukur masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini. Meski masih banyak kurangnya persiapan disana-sini, tapi saya bersyukur banyak hal yang saya dapati untuk menyalakan kembali semangat dalam diri.

3 hari yang lalu, tiba-tiba seorang senior nun jauh disana menyapa saya melalui WhatsApp. Bertanya kabar dan sempat konfirmasi beberapa hal yang sempat menggantung diantara kami, dan meng-clear-kan semuanya. 1hari setelahnya, dia mengirimi saya materi penataran seputaran Ramadhan melalui WA. Saya senang banget. Alhamdulillah... (akan saya posting materinya setelah postingan ini, insyaAllah)

Ketika pengajian kemarin, ustadz menyampaikan materi seputar ramadhan. Kesimpulan yang bisa saya tuliskan kurang lebih seperti ini :

  • Disebutkan bahwa, setiap 1 amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dikalikan dengan 10 pahala kebaikan, yang hasilnya akan dikalikan lagi dengan 700 lipat  ( 1 x 10 x 700) , kecuali puasa. Allah sendiri yang mengatakan bahwa puasa yang kita lakukan hanya untuk Allah, dan hanya Allah sendiri yang tahu bagaimana penghitungannya. ----------> [trus ustadznya nanya, seandainya kita punya 2 orang anak, yang seorang memberi kita uang dengan perhitungan tiap bulan semisal 1juta a.ka dijatah, lalu yang seorang lagi memberi kita uang tanpa hitung-hitungan a.ka tiap kita minta dikasih tiap kita minta dikasih, kira-kira lebih banyak mana uang yang kita dapat? Yang dijatah atau tidak dijatah? Tergantung seberapa tebel isi dompetnya ya? haha. Dan yakinlah bahwa Allah Maha Kaya]
  • Kebahagiaan orang yang berpuasa : Adalah ketika berbuka, dan ketika do'a pasti dikabulkan pada masa itu (sebelum berbuka).
  • "Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari minyak kesturi." ----> ini karena mereka menahan diri dan meninggalkan apa-apa yang mereka senangi karena Allah. Dan untuk amalan yang kita tinggalkan karena Allah, maka Allah akan memberikan Syurga pada kita. Ingat saja, "Barang siapa yang meninggalkan hal-hal yang haram karena Allah, maka Allah akan mengganti dengan yang jauh lebih baik."
  • [ustadz nanya, kalau seorang hendak walimah, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk persiapannya? Ada ummahat yang jawab 2 bulan, ada yang jawab 1 bulan, saya diam aja karena belum pernah walimah. hehe *eaaa curcol*] Para salaf (orang-orang sholih terdahulu) mempersiapkan diri dalam menyambut ramadhan 6 bulan sebelumnya. Ini dilakukan karena bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Sehingga perlu persiapan yang matang. Disebutkan juga bahwa saking istimewanya bulan Ramadhan, mereka berharap dalam setahun semua bulan adalah bulan Ramadhan aja. Jadi, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, kita juga perlu mempersiapkan diri agar bisa maksimal beribadah selama Ramadhan. 
  • Persiapan yang perlu dilakukan adalah persiapan fisik dan mental. Fisik : Siapin tubuh yang sehat dan nggak sakit-sakitan agar bisa beribadah dengan nyaman. Siapin juga mukena yang harum dan rapi agar nyaman shalat tarawih (ini sih tambah-tambahannya saya sendiri. Haha). Sedangkan persiapan mental berkaitan dengan semangat. Siapin stok semangat agar jiwa raga kuat beribadah. Karena kalo badan sehat, tapi malas-malasan ibadah, nggak bisa maksimal juga kan Ramdhannya.
  • Secara spesifik, bikin target umum dan khusus hal-hal yang ingin kita capai dan bagaimana kita mencapainya. Contoh, target khatam 2x di bulan Ramadhan. Maka, bikin target perhari untuk bisa mencapai itu. [Kalo ustadnya sih bilang perhari baca 2 juz. Tapi kalo cewek kan hitungannya nggak gitu ya. Soalnya dikurangin 7 hari atau lebih untuk masa "rehat"]. Lalu urai lagi lebih rinci, detail 2 juz (lebihin buat cewek2) dibaca setiap shalat semisal 4 lembar, dsb.Contoh berikutnya, semisal target shadaqah di bulan Ramadhan total 1 juta. Maka setiap hari harus sedekah 35rb. Rinciin lagi, misal dimasukin ke kotak amal masjid ketika tarawih, dsb. Kalau kita belum menyelesaikan target dalam sehari, jangan masuk ke hari berikutnya sebelum menyelesaikannya, atau kita anggap hutang yang harus langsung lunas dibayar di hari berikutnya.
  • Ingat hal ini : KALAU  KITA  MAU  SUKSES  KELUAR  DARI  BULAN  RAMADHAN  DENGAN  PREDIKAT  TAKWA ,  MAKA  SIKSA  BADAN  KITA  UNTUK  BERIBADAH  DI  BULAN  RAMADHAN.
  •  Penggandaan pahala di bulan Ramadhan adalah dengan memberi makan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa [penting banget nih terutama buat cewek-cewek yang punya masa "rehat"]. "Barang siapa yang menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun." (HR. Ahmad & Nasa'i).
  • "Orang yang berpuasa karena betul-betul mengharap keridhoan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya."
  • Maksimalin ibadah di bulan Ramadhan tanpa melakukan hal-hal yang merusak amalan. Karena tadarus, puasa, shalat sunnah, dan amalan-amalan yang kita lakukan akan sia-sia jika kita masih melakukan hal-hal yang bisa merusak amal ibadah kita. [ustadz ngingetin untuk menjaga mulut dari ngomong yang nggak perlu. No ghibah, No ngumpat, No mencela, No memaki]
  • Terakhir, diantara tanda ibadah seseorang di bulan Ramadhan diterima oleh Allah adalah, ia dimudahkan oleh Allah mengerjakan kebaikan-kebaikan (dalam beribadah) setelah Ramadhan/ di luar bulan Ramadhan. 
Semoga kita bisa memaksimalkan ibadah kita pada Ramadhan ini ya...

Just FYI, tombol Y di keyboard lepi ini rada bermasalah. Jadi kalo dalam tulisan di atas terdapat beberapa kurang pada huruf Y, harap dimaklumi. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Mari bersyukur


So it must be true. Di balik semua kejadian, pasti ada hikmah yang baik bagi manusia.

~ Di balik kejadian meninggalnya seorang laki-laki yang terlibat perkelahian antar geng, ternyata ada kesyukuran sang istri tak perlu lagi merasakan pukulan dari suaminya yang terkenal kasar dan pemarah.

~ Di balik kejadian seorang mahasiswa yang mendapat nilai C untuk mata kuliah yang dia sangat kuasai, ada kesyukuran karena berkat itu terjalin keakraban dengan dosen yang justru sangat membantu saat sidang hasil skripsi.

~ Di balik kejadian dimarahi habis-habisan oleh bos karena ulah rekan kerja yang sengaja ingin mempermalukan kita dihadapan rekan-rekan lainnya, ada kesyukuran meski tanpa kita klarifikasi sana-sini, rekan kerja justru bersimpatik dan membantu kita dalam urusan-urusan selanjutnya.

~ Di balik kejadian bokek, no money, ternyata ada hikmah agar kita terhindar dari foya-foya yang nggak jelas dan menghabiskan uang kita untuk bermaksiat kepada Allah.

Kunci dalam menjalani hidup ini emang sabar dan syukur ya. Seneng jadi orang Indonesia, emang. Setidak-tidaknya, dalam tradisi kita selalu diajarkan untuk bersyukur.  Mobil dicuri orang, tetangga bilang, untung cuma mobil yang dicuri tapi orangnya selamat... Kecelakaan patah tulang, orang yang ngejenguk bilang, Syukur cuma patang tulang nggak sampai meninggal. Bahkan, ada keluarga yang meninggal, si pelayat bilang, bersyukur dia cepat dipanggil sama Allah karena kasian ngeliat dia sakit begitu. See... It's how to be Indonesian banget. Bersyukur anytime :) 

Dan dalam Islam dikatakan, bahwa barang siapa yang bersabar, Allah akan memberinya kekuatan. Karena Dia bersama orang-orang yang bersabar. Lebih jauh, disebutkan bagi mereka yang bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya pada mereka.

Then, bersyukur ya jadi muslim Indonesia :)










 *Setelah mendengar obrolan tentang beberapa penderitaan. Tanpa saya berkata apa-apa, mereka telah langsung menyebut hikmah yang bisa mereka petik. Bersyukur ya :)

Face Your Fear

 EDISI (SEMESTINYA BISA) SABAR

Dan cobaan hidup itu akan terus berulang sampai kita naik ke tingkat selanjutnya. Di tingkat selanjutnya, kita nggak tau cobaan apa yang sedang menunggu. Dan sungguh, cobaan itu semoga sebagai bentuk kasih sayang Allah pada kita. Bukan siksa dunia karena Dia murka.

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang sabar." (QS.2 : 155)

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. 2: 214)

"Dan kamu akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan." (QS.3 : 186)

"... (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)." (QS. 7 : 126)

Nggak ada kerugian yang akan kita dapatkan dari sikap bersabar. Meski kelihatannya kita kalah dalam beberapa hal dengan memilih sabar, tetapi sungguh, orang yang memilih sabar lebih dekat dengan ketenangan dan kebaikan. Oh, God.. sebenarnya saya tahu itu. Maka, bantu saya agar bisa bersikap sabar Ya Robb... Lebih dan lebih. Terus dan terus.

Hajr (Boikot)


Bulughul maram bab kitabul jami' (terjemah bahasa Indonesia). Hadits ke 1507

(Device saya nggak dilengkapi dengan huruf hijaiyah :D)

Dari Abu Ayyub Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim dalam meng-hajr (memboikot) saudaranya diatas 3 malam. Apabila mereka bertemu maka yang satu berpaling kesini dan yang satu berpaling kesana. Dan yang paling baik diantara mereka adalah yang paling dulu mengucapkan salam." Muttafaqun 'alaih

Sebelum membahas tentang bab hajr ini, mari kita mengenal sedikit tentang sahabat Abu Ayyub al anshori.

Abu Ayyub al anshori adalah sahabat anshar yang tinggal di Madinah. Beliau adalah orang yang rumahnya ditinggali oleh Rasulullah ketika pertama datang ke Madinah. Ketika Rasulullah hijrah pertama ke Madinah, semua orang yang menyambut Rasulullah pada saat itu berebut menawarkan rumahnya untuk ditinggali Rasullah. Supaya adil, Rasulullah membiarkan untanya berjalan sendiri dan menentukan dimana beliau akan tinggal. Pada saat itu, Allah menuntun unta Rasulullah berjalan dan duduk di halaman rumah Abu Ayyub al anshori. Hal ini terjadi sampai tiga kali. Maka, Rasulullah memutuskan untuk tinggal di rumah Abu Ayyub. Rumah Abu Ayyub memiliki 2 lantai, dan karena beliau menginginkan agar Rasulullah hidup nyaman di rumahnya, beliau menawarkan Rasulullah untuk tinggal di lantai 2. Karena jika Rasulullah tinggal di bawah, Abu Ayyub khawatir Rasulullah terganggu dengan suara gaduh langkah kaki orang di lantai 2. Atau kalau2 ada air yang merembes ke bawah. Namun Rasulullah menolak dan memilih tinggal di bawah karena Rasullah tidak ingin pemilik rumah terganggu dengan tamu yang akan sering mengunjungi Rasulullah. Sahabat Abu Ayyub hidup sampai jaman kekhalifahan Muawwiyah bin Abu Sufyan dan wafat di benteng Konstantinopel.

Pembahasan tentang Hajr (Boikot)

Pada permulaan hadits di atas, disebut kata 'Laa Yahillu' (tidak halal) yang menunjukkan bentuk keharaman. Sehingga kaidahnya bermakna haram/terlarang bagi seorang muslim dalam menghajr atau memboikot saudaranya sesama muslim. Sedangkan yang dimaksud dengan tidak boleh lebih dari 3 hari berarti jika kurang dari 3 hari maka diperbolehkan.

Adapun bentuk dari Hajr yaitu tidak mengajaknya bicara, jika bertemu tidak bertegur sapa, tidak berbicara dengan saudaranya sesama muslim tatkala bertemu, dan masing-masing dari keduanya berpaling dari yang lain tatkala berkumpul. Ini adalah pengertian hajr menurut Imam al 'Aini.

Hukum asal Hajr adalah dilarang. Dalilnya:
 ● Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim "Pintu-pintu syurga dibuka pada hari senin dan kamis, akan diberi ampunan setiap hamba yang tidam menyekutuka  Allah dengan sesuatu apapun, kecuali orang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan. Maka akan dikatakan kepada malaikat, 'Tunggulah sampai kedua orang ini berdamai, tunggulah sampai kedua orang ini berdamai, tunggulah sampai kedua orang ini bedamai.'"
● Ancaman neraka bila mati belum berdamai. Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Abu Dawud, "Tidak dihalalkan bagi setiap muslim untuk memutuskan persaudaraan dengan saudaranya lebih dari 3 hari. Barangsiapa yang memboikot lebih dari 3 hari kemudian meninggal, maka dia pasti masuk neraka."
 ● Boikot 1 tahun = membunuhnya. Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad, "Barangsiapa yang memboikot saudaranya 1 tahun, maka dia seperti orang yang menumpahkan darahnya (membunuhnya)."

Adapun kenapa 3 hari? Ada ulama yang mengatakan MUNGKIN karena hari pertama kita masih dipenuhi dengan emosi yang meledak-ledak. Adapun Hari kedua, emosi telah berkurang dan waktu untuk berpikir-pikir. Maka hari ketiga adalah waktu untuk bisa memaafkan. NAMUN, alasan sebenarnya kenapa 3 hari HANYA ALLAH YANG TAHU. Jadi nggak usah dipikir-pikir kenapa-kenapanya ya :)

Namun, hukum Hajr tidak boleh lebih dari 3 hari ini tidak berlaku bagi:

■ Seorang suami kepada istri / Seorang bapak kepada anak. Menurut Al Khotibi, Hajr yang dilakukan suami kepada istri atau bapak kepada anaknya tidak memiliki batasan waktu. Hal ini didasarkan pada riwayat yang memboikot istrinya selama 29 hari. Yaitu riwayat ketika Rasulullah marah kepada istrinya dan memilih menyendiri selama 29 hari, yang disebabkan oleh (ada 2 pendapat) (1) Ketika pada saat itu Rasulullah bersama Maria al Qibtia dan minum madu disana padahal seharusnya adalah jatahnya bersama Hafshah, maka Hafshah dan istri-istri Rasulullah yang lain bersepakat untuk mengatakan kalau Rasulullah bau. Yang pada saat itu Rasulullah sampai mengharamkan madu baginya yang kemudian ditegur langsung oleh Allah. Dan karena tahu kalau istri-istrinya melakukan hal tersebut,Rasulullah keluar dari rumah dan mendiamkan istri-istrinya selama 29 hari. (pendapat 2) Adalah ketika istri-istri Rasullah ribut meminta uang pendapatan yang lebih dari biasanya. Kemudian Rasulullah keluar dari rumah dan mendiamkan istri-istri beliau.

■ Jika berkaitan dengan urusan agama. imam sholih bin Fauzan menjelaskan bahwa hukum Hajr tidak boleh lebih dari 3 hari adalah untuk perkara-perkara dunia (muamalah). Hajr tidak mutlak kecuali bagi mereka yang melakukan kemaksiatan. Senada dengan itu, Imam Aththobari menambahkan jika hukm hajr tidak boleh dilakukan lebih dari 3 hari kecuali dengan udzur syar'i. Dalilnya adalah peristiwa pemboikotan yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat terhadap Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah, dan Murarah bin Rabi' karena mereka tidak ikut perang Tabuk. Dan pemboikotan itu dilakukan selama 50 hari. (Kisah lebih lengkap lihat QS at Taubah: 118).

Catatan: Hajr boleh dilakukan bagi mereka yang memiliki kuasa/ pengaruh sehingga efek hajr bisa menjadi pelajaran. Jika tidak memiliki pengaruh maka tidak boleh meng-hajr karena bukan justru memberi efek jera malah justru akan menyulitkan kehidupan sendiri. Allahu ta'ala a'lam.



 Mengulang catatan saat pengajian. Jika ada yang kurang ataupun salah, itu berarti karena pemahaman saya yang kurang atau bahkan salah. Semoga bermanfaat.

Menutup Aib Diri Sendiri


Perbedaan manusia diatas malaikat adalah ia diberikan akal untuk membedakan yang benar dan yang salah, pun ia diberikan hawa nafsu yang terus menerus menggoda dan harus dikendalikan...
Tau tidak, itu tak mudah.
Karenanya, Allah menjanjikan syurga yang abadi.
Adakah hal yang baik lagi berharga diobral murah?
Butuh usaha keras untuk mendapatkannya.
Asal tahu saja, besarnya pahala itu sebanding dengan besar usaha yang kita lakukan.
Semakin sulit ujian kita, semakin banyak pahala menanti kita. Asalkan kita berjuang untuk tetap berjalan dengan benar.

Itu catatan kecil yang semoga bisa menguatkan saya pribadi. Entahlah, saya juga masih belajar. 

Well, kemarin saya ikut pengajian. Ada yang saya bold dan capslock dari pemaparan ustadz lalu. Untuk saya ingat agar saya tak lagi jatuh pada kesalahan itu:

KALAU KITA PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN/DOSA BAIK KECIL MAUPUN BESAR, YANG TIDAK ADA SEORANGPUN YANG TAHU, SIMPAN SAJA SENDIRI. KALAU ALLAH MENUTUP AIB KITA DIHADAPAN MANUSIA, YA KITA JANGAN NGUMBAR KESANA-KESINI. KALAU KITA MENYESAL, MOHON AMPUN SAMA ALLAH. SEMOGA ALLAH MENGAMPUNI DAN MENGHAPUS KESALAHAN KITA. SETIDAK-TIDAKNYA ALLAH AKAN MENUTUPI AIB KITA SELAMANYA. ADAPUN MENCERITAKAN KESALAHAN/DOSA YANG PADAHAL ALLAH TELAH MENUTUPINYA DARI HADAPAN MANUSIA, APALAGI DENGAN BERBANGGA DIRI MEMBUAT ALLAH TAK MAU MENGAMPUNI DOSA KITA.

SEBUAH KISAH, KETIKA SAHABAT NABI MENDEKATI NABI INGIN MENGADUKAN DOSA YANG TELAH IA PERBUAT, NABI BERPALING DARINYA AGAR IA TAK PERLU MENCERITAKANNYA TAPI LANGSUNG MEMOHON AMPUN SAJA PADA ALLAH. KARENA, TAK ADA YANG TAHU DOSA TERSEBUT KECUALI SI PELAKU.

Subhanallah... pada Nabi saja kita tak perlu bercerita tentang dosa yang hanya kita sendiri yang tahu. Lalu, buat apa kita menceritakannya pada dunia? Astaghfirullah...

Rabbighfirlii watub 'alaiyya innaka anta (at)tawwabu (ar)rahiim....
Ya Rabbi, ampunilah saya dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Nothing Special on 25 Desember


Saya tergelitik ketika membaca sebuah twitpic yang diretweet oleh teman saya. Tentang event hari ini, tanggal ini. Sebenarnya, sejak pagi timeline saya penuh dengan bahasan tentang kontroversi terlarangnya ucapan untuk hari ini. Banyak sekali yang ngetwit pro dan kontra. Saya, nggak ambil pusing dengan itu semua. Buat saya, nggak ada yang spesial dengan hari ini. It's just tanggal merah yang berarti libur seperti liburnya hari buruh. Sedemikian saya nggak bergeming dengan euforia hari buruh, saya pun nggak bergeming dengan euforia tanggal 25.

Kembali ke twitpic tadi, saya merasa lucu saja. Twitpic itu milik orang yang nggak saya kenal, yang saya nggak tahu dia muslim atau bukan_ yang isinya dia tujukan kepada muslim yang masih bingung dengan boleh tidaknya mengucapkan. Dia mengajak orang muslim untuk melihat event 25 ini sebagai sebuah hal yang menggembirakan dengan ornamen pohon yang dihias-hias, makan bareng2, senyum dimana-mana. Kurang lebih seperti itulah. Jadi, dia mengharap para muslim bisa mengucapkan kalau para muslim bahagia sebagaimana bahagianya orang kristiani di tanggal 25.

Saya merasa lucu saja dengan pernyataan itu. Kalau dia seorang kristiani, kenapa mesti pusing dengan tidak adanya muslim yang mengucapkan selamat padanya? I mean, that's yours, not us. Kita semua melek kan kalau muslim, kristiani, budha, hindu, meski sama2 manusia, sama2 orang Indonesia, tapi kita punya perbedaan. Muslim menyembah Allah. Kristiani punya Jesus, Budha dan Hindu dengan  banyaknya dewa dewi. Itu jelas2 sebuah perbedaan yang nggak bisa disangkal. Jadi, kenapa kita nggak bisa menghargai perbedaan dengan nggak meminta agar kita jadi sama? Selama nggak ada muslim yang memasang bom di gereja, atau tetangga muslim yang meneror rumahmu ketika kamu nyanyi malam kudus, kamu bebas berbahagia dengan keluarga dan teman2 kristianimu di event 25. That's nothing to do with moslem, right? Karena 25 desember adalah event spesial agamamu.

Kalau si empunya twitpic itu adalah seorang muslim, saya ingin bertanya haruskah kita berpura-pura bahagia untuk hal yang nggak ada kaitannya sama kita? I mean, kenapa kita selalu memaksakan diri untuk menganggap spesial hal yang sebenarnya nggak spesial buat kita. Apa spesialnya tanggal 25 buat seorang muslim? Apakah kita ikut ngehias2 pohon? Apakah kita ikut costplay baju merah menyala? Apakah kita nyanyi2 semalam suntuk dan ngegelar pesta makan besar? Jadi, apa maknanya 25 desember buat seorang muslim? Nggak ada kan? Dia cuma hari yang kebetulan libur. Jadi kita bisa bersantai di rumah, atau liburan bareng keluarga, tanpa perlu sirik atau resek sama tetangga kita yang rumahnya penuh lampu dan lonceng2. Tanpa perlu ngenganggu atau terlibat di event mereka.

Jadi, apa pentingnya ucapan ataupun mengucapkan? Jangan mengaburkan batasan toleransi. Unite itu untuk urusan kemanusiaan, untuk urusan duniawi. Kalau berbicara tentang agama, kita punya privasi yang harus dihargai. Kalau kita semua hendak sama dalam ibadah dan perayaan, jangan punya Tuhan yang berbeda. Kita cuma boleh punya 1 Tuhan yang sama. Tapi, kita nggak bisa kan? Maka, hargailah agama sendiri, lalu hargai kepercayaan orang lain.

Me at the Door


Hey yah, saya sedang flu. Setelah kemaren lihat pengumuman dan dapat email dari LIPI kalo saya dipanggil untuk ikut ujian tulis tanggal 13 Oktober nanti. Dan, saya excited. Tapi nggak menggebu-gebu amat. Kalo baik ya semoga saya terus lanjut. Nggak pun, nggak masalah. Mungkin saya akan fokus ke nikah dan atau lanjut s2. *drunken-lendir-sebab-flu* Haha

Tadi pagi saya masih sempet ke Kedaton buat rutinitas sabtu pagi saya. Dengan suara bindeng dan hidung meler, saya masih ngebacain ayat kursi buat nge-tahsin bacaan alQur'an karyawati Rabbani. Pas pulang saya teler berat. Nyengajain jalan biar kena matahari pagi, eh sampe rumah malah tepar saking nggak kuatnya. Dan nafsu makan hilang.

Ngecek SMS ada pemberitahuan dari senior sekaligus temen baik yang selalu nolongin dalam pencarian data buat skripsi, Kak Ita, yang udah ngelahirin bayi laki-laki. Ikutan seneng. Trus, nerusin berita ke rahma, rysmah, huda, nurul dan kak farah.

Setelah shalat dzuhur, sempet denger suara tv yang isinya ceramah. Sempet heran sekaligus marah. Karena penceramah memberi informasi yang menurutku nggak sesuai. Dia menyebutkan, ketika Rasulullah ditanya istrinya 'Aisyah, kenapa capek2 shalat sampe kakinya bengkak padahal Allah udah ngejamin syurga bagi Rasulullah? Si penceramah bilang, Rasulullah ngejawab kalo Apa yang dilakukannya bukan karena syurga ataupun takut masuk neraka, tapi karena Rasulullah mencari keridhoan Allah Subhanahu wata'ala. Lah, saya langsung keluar kamar dan ngelihat tv mana yang nyiarin ceramah itu. Ternyata tv merah. Ada kakak ipar disitu yang duduk pegang remot.

Trus, saya protes kenapa riwayat yang disampaikan seperti itu? Sementara yang pernah saya dapat bukan begitu. Ternyata kakak ipar pun membatin, informasi yang dia dapat pun selaras dengan saya. Denger suara saya dan kakak ipar yang rame, nyokap keluar kamar gabung di ruang tengah. Kan, jawaban Rasulullah terkait dengan orang yang pandai bersyukur kan ya? Jadi, shalatnya Rasulullah itu adalah bentuk kesyukuran Rasulullah. Please, CMIIW. Dan, saya menyayangkan penyampaian informasi yang keliru begitu. Bukankah ada hadits yang menyebutkan agar kita berhati-hati dalam membawa nama Rasulullah atas sebuah ilmu? Kalo kita bilang itu datangnya dari Rasulullah padahal bukan, kita disiapkan tempat duduk di neraka loh. Wa iyya 'udzubillah. Jangan sampe kita terjerumus.

Kemaren saya menyadari sebuah hal, saat saya harus ikut lomba menggambar demi memeriahkan acara guru-guru PAUD se-kota Bandar Lampung. When i thought i tried my really best, i realized that so was everyone around me. Jadi saya nggak mau ambisius untuk ngejer hal-hal nggak abadi lagi. Cukup saja.

Well, besok saya masih harus kumpul sama cewek2 kece nan sholihah buat ngeganti hari Jum'at yang canceled. Dan setelahnya, saya mesti ke Malahayati. Dengan kondisi flu berat kayak gini, mungkin saya mesti memberitahu temen2 di Malahayati buat off meeting dulu deh. Tapi, semoga ntar malam flu saya lenyap dan besok saya bisa kembali bugar seperti biasa deh. Aamiin..

Perceraian


Selebritis bercerai, sepertinya hal yang biasa. Lumrah-lumrah aja. Semacam, cerai sudah bagian dari gaya hidup mereka. Lantas, apa mereka yang bukan selebritis kehidupan pernikahannya baik-baik aja? Haha, seperti semacam virus yang menular dengan massive. Perceraian dewasa ini bahkan dialami pasutri (pasangan suami istri) di area terisolir sekalipun. Rasanya, bukan aib, bukan dosa, bukan hal yang luar biasa. Inilah...

Tapi, apa memang cerai itu dosa? Apa memang cerai itu dilarang agama? Lantas, kenapa saya jadi sebegitu sewotnya?

Cerai, emang bukan sesuatu yang diharamkan. Tapi, Allah membencinya. Begitu yang dulu pernah saya pelajari dari buku fiqih sekolah. Jadi, yang ada di kepala saya yang dangkal ini, cerai tidak seharusnya menjadi hal yang dimudah-mudahkan. Cerai tidak seharusnya menjadi hal yang wajar. Cerai tidak seharusnya menjadi gaya hidup seorang muslim. Karena, Allah benci. Dan, apakah seorang hamba akan melakukan hal yang membuat Rabbnya benci?

Pagi ini tadi, temen nyokap dateng ke rumah. Hari ini beliau akan sidang cerai di pengadilan agama. Rangkaian sidang yang entah, sudah yang keberapa kalinya. Terlepas dari kehidupan rumah tangganya yang kacau, temen nyokap ini saya kenal sebagai perempuan yang sangat cantik, suka membantu orang lain, sangat menyenangkan, suka berkorban demi kepentingan orang lain, serta memiliki kepribadian down to earth meski secara penampilan dan kemampuan, kita bisa memastikan kalau she's high, up to sky.

Temen nyokap ini, dulu pernah membatalkan gugatan cerainya, karena nyokap memprovokasi beliau agar mempertahankan rumah tangga. Memperbaiki semua, dan memulai kembali bahtera rumah tangga. 3 tahun mereka bertahan, sampai akhirnya sekitar sebulan lalu semua pecah dan temen nyokap nggak sanggup lagi. Nyokap yang awalnya menahan, pun kini membebaskan. Nyokap, saya rasa, menempatkan diri sebagai teman yang baik. Nyokap tetap menasehatkan, menimbang dari dua sisi pertimbangan. Tapi tetap membantu beliau kesana kesitu terkait perceraiannya.

Saya tipikal orang yang nggak pernah ingin mencampuri urusan para tetua. Saya lebih suka berpura-pura nggak tahu. Lebih suka diam saja pasang senyum menganggap semua di luar jangkauanku. Lebih mudah rasanya buatku.

Pun, pagi ini tadi ketika saya dimintai tolong mengetikkan beberapa kalimat terkait surat sanggahan yang intinya, temen nyokap keukeuh ingin bercerai. Saya pasang muka biasa aja. Lagi, saya menahan lisan untuk nggak berkomentar apa-apa. Itu urusan para orang tua. Saya, anak kecil, berpura-pura nggak tahu aja. Lebih mudah buat semua, terutama saya.

Sejatinya, saya tahu kalau cerai itu bukan dosa. Meski Allah murka, tapi Ia tak mengharamkannya. Karena Allah Maha Tahu keadaan hamba-hambaNya. Cerai, adalah sebuah solusi paling mentok ketika sebuah ibadah bernama pernikahan nggak bisa lagi dipertahankan. Dan, cerai itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Cerai yang tak terhitung dosa, memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi. Seorang istri yang nggak taat pada suami. Seorang suami yang nggak bisa memenuhi kebutuhan istri. Terjadi pelanggaran syarat/perjanjian pra nikah. Atau diantara suami atau istri yang keluar dari agama. Dan, nggak pernah saya dengar, alasan yang memperbolehkan perceraian "karena sudah nggak cinta lagi" atau "karena sudah nggak ada kecocokan lagi". Benar-benar alasan yang nggak syar'i.

Lalu, bagaimana jikalau pasangan berselingkuh? Daripada berselingkuh, mending cerai saja. Pernah saya mendapati pernyataan yang seperti itu terlontar kepada saya. Yah, itulah manusia. Meski saya menentang perceraian tanpa sebab yang syar'i, tapi saya bukan orang yang lantas melegalkan perselingkuhan. Saya paling benci dengan  kata selingkuh. Rasanya, jika nama itu disebut, naluri saya tetiba ingin membunuh (nyamuk :D).

Asal tahu saja, dalam hukum Islam, pasutri yang berselingkuh (berzina) hukumannya adalah rajam! Rajam berarti dilempari batu sampai mati. Kejam? Coba pakai akal sehat sebelum mengatakan kalau rajam itu kejam. Seorang lelaki atau perempuan yang telah menikah, berarti ia telah memiliki sarana menyalurkan nafsu syahwatnya secara halal. Yaitu pasangannya. Jadi, jika dia sudah punya pasangan yang halal untuk ia campuri, kenapa mesti ia mencari orang lain untuk menyalurkan syahwatnya secara haram? Padahal, yang halal ada. Bukankah pasutri yang berzina itu lebih kejam daripada rajam? Kalau pasangannya impoten atau nggak mampu memenuhi kebutuhan syahwatnya, artinya terpenuhi syarat untuk bercerai. Tapi kalau pasangannya sehat-sehat saja, nggak ada masalah dengan pemenuhan kebutuhan syahwat dsb, kenapa mesti berselingkuh? Kenapa mesti menginginkan perceraiaan? Bagaimana mungkin Allah nggak murka?

Entahlah, ini pemikiran saya secara dangkal. Kadang, kita juga nggak bisa nge-judge pasutri yang bercerai. Apakah memang perceraiannya benar-benar karena alasan yang syar'i atau hanya sekedar mengikuti nafsu karena kepincut "cinta yang baru" atau sekedar mengikuti tren kawin-cerai. Tapi sejatinya, saya mengambil beberapa pelajaran.

Saya pikir, untuk menghindari terjadinya perceraian,  kita membutuhkan landasan yang kokoh dalam membina hubungan pernikahan. Terlepas dari takdir yang Allah tentukan di masa depan, buat saya, sangat penting untuk menikah dengan orang yang memiliki pemikiran yang sama seperti saya: bahwa menikah adalah ibadah. Hal yang sakral. Harus dipertahankan. Menutup pintu bagi kata cerai. Maka, masih menurut saya, saya harus menikah dengan seorang ikhwan paling sholih. Yang di mulutnya, tertahan kata cerai. Ia nggak bisa mengucapkannya padaku. Karena ia takut kalau Allah murka ketika kata itu keluar dari mulutnya. Dan saya, sedari awal, meski belum menikah, sudah berazzam untuk mempertahankan hubungan pernikahan saya kelak. Semoga tertakdir yang terbaik!

Cemburu


Dan, saya pun baru merasakan perasaan yang dimiliki oleh orang-orang miskin (dari kalangan para sahabat) yang pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka berkata kepada Rasulullah tentang kecemburan mereka terhadap orang-orang kaya. Mereka menyebutkan, betapa orang-orang kaya tersebut bisa mendapat pahala karena harta yang mereka miliki, dan mereka mendapat kedudukan yang tinggi di sisi Allah dan mereka mendapat kenikmatan abadi di syurga. Karena orang-orang kaya itu melakukan ibadah (shalat dan puasa) yang sama seperti orang miskin, tapi disamping itu, mereka memiliki kelebihan harta yang bisa mereka gunakan untuk ibadah haji, umroh, jihad, dan sedekah. Sementara orang miskin nggak bisa melakukannya.*

Hari ini tadi, saya baru merasakan kecemburuan itu.Kecemburuan seorang yang hanya mampu menyumbang 15ribu sementara kumpulan ibu-ibu dihadapanku mampu menanggung 200ribu, 100ribu, dan sekian ratus ribu lainnya.

Hari ini tadi, saya baru merasakan kecemburuan terhadap semangat para ibu-ibu itu untuk memuliakan tamu yang datang, meluangkan waktu mereka dan sangat bersemangat untuk berkorban. Sementara saya yang masih muda, semangatnya masih sering up and down. Saya, jadi malu. Bener-bener malu.

Sebenarnya, saya nggak merasa miskin karena saya pribadi nggak pernah merasakan bagaimana itu kaya secara nyata. Hanya saja, kemampuan saya belum menyamai para ibu-ibu tersebut secara finansial. Rasanya, cemburu banget mendapati mereka sangat loyal dalam pengeluaran dana untuk sedekah. Rasanya sangat cemburu saat tau kalo diantara ibu-ibu itu ada yang hendak berangkat haji dengan biaya sendiri. Rasanya, cemburu ini semakin menjadi karena semangat mereka meraih pahala itu, mengalahkan semangat kami para anak muda.

Dan saya, tetap berazzam, meski (seandainya pun) tak ditakdirkan Allah menjadi kaya secara finansial, saya ingin tetap kaya hati. Lapang dan sempit tetap bisa berbagi. InsyaAllah. Semoga bisa!

*Kisah ini dijelaskan secara rinci dalam Hadits Shohih Bukhari dan Muslim

Que Sera Sera


Beberapa waktu yang lalu saya menemani zulfa (6tahun) dan Sofi (4tahun) nonton film kartun di B channel. Memang semacam tradisi keluarga kami, bagi orang dewasa untuk memilihkan program tontonan serta menemani mereka menonton untuk memberi pengarahan2 terkait apa yg mereka tonton. Dan berhubung saat itu uminya mereka (mbak saya) sedang sibuk di dapur, neneknya mereka (nyokap saya) sedang keluar, jadi saya lah yang akhirnya menemani mereka nonton film kartun kesukaan mereka. Kartun tentang domba2 itulah, shaun the ship, diteruskan timmy time, lalu pororo.

Saya nggak begitu excited sebenarnya. Hanya saja, memang perlu untuk menemani mereka, mengerti jalan cerita, sambil menyelipkan satu atau dua nasehat terkait do or don't berdasarkan contoh dari kartun yg sedang mereka saksikan. Nah, ada hal yang membuat saya excited saat jeda film, yaitu tayangan segerombol anak-anak membentuk paduan suara (semacam pertunjukan panggung), lalu ada guru yg mengiringi mereka dengan piano, lalu di bangku penonton, ada ibu-ibu mereka. Mereka menyanyikan sebuah lagu, Que Sera Sera. Dan, ketika saya perhatikan, ternyata anak-anak itu memiliki kekurangan dibanding anak2 normal yg biasanya. Yah, anak2 itu adalah anak2 berkebutuhan khusus. Menyaksikan tayangan itu, hati saya seperti diremas-remas. Sedih...

When I was just a little girl, I asked my mother what will I be. Will I be pretty? will I be rich? Here's what she said to me...
Que sera sera, whatever will be, will be. The future's not ours, to see
Que sera sera, what will be will be..
When I was just a little boy, I asked my mother what will I be. Will I be handsome? will I be rich? Here's what she said to me...
Que sera sera, whatever will be, will be. The future's not ours, to see
Que sera sera

Sama seperti saya, dua keponakan saya pun terpukau. Betapa kita perlu menumbuhkan ulang empati kita. Dan, memupuknya lebih dalam.
Dan, hari ini saya baru tahu dari mbak saya kalo ternyata tayangan itu sebenarnya diambil dari iklan asuransi jiwa di thailand sana. Yah, whatever, tapi tayangan itu inspiratif menurut saya. Kita memang mungkin sudah sedikit kehilangan empati kita.

Yang belum tahu arti que sera sera, maknanya yah itu, what will be, will be. Apa yang terjadi, terjadilah.

Mari, yang ngerasa normal dan nggak memiliki kebutuhan khusus, berbuatlah lebih banyak. Jadikan dirimu manusia yang berguna bagi sekitarmu. Dan, tumbuhkan empatimu. Berbagilah untuk sesama. Bantulah mereka yg ada di luar sana. Dan, bersyukurlah kepada Allah atas kesempurnaan fisik dan mentalmu.

DON'T DO THIS, PLEASE!


Pernah beberapa kali saya mendapati pengendara sepeda motor yang tetap melajukan kendaraannya sambil sms-an. Rasanya, greget pasti. Jengkel! Gimana enggak? Secara, pengendara seperti itu membahayakan orang lain. Siapa peduli kalau dia mati, toh dia sendiri nggak menghawatirkan dirinya sendiri. Tapi, bagaimana dengan nasib orang sekitar yang terluka karena kecerobohan dia? Menjengkelkan banget kan???

don't do this, please!


Saya pribadi, bukan tipikal pengendara yang baik, sih. Tapi seenggaknya kerugian itu berimbas pada diri saya sendiri. Semisal, saya (kadang) masih suka males disuruh pake helm. Apalagi kalau jarak tempuhnya nggak terlalu jauh dan area yang dilewati bebas dari pantauan polisi :-D Tapi, kerugian dari kelalaian saya itu imbasnya ke saya sendiri. Saya pernah jatuh, dan kepala saya terbentur aspal. Yang rugi, saya sendiri.

Nah kalo case-nya berkendara sambil sms-an??? Well, mata kita emang ada dua. Trus kanan lihat ke ponsel, kiri lihat ke jalanan di depan, emang bisa???? Artinya kedua mata harus fokus pada satu hal kan? Whether sms yang begitu penting atau jalanan di depan dengan nyawa ada dimana-mana. Kalo emang sms-nya begitu penting dan nggak bisa di-pending, mbok ya minggir dulu. Kalo udah bisa fokus sama jalan baru deh jalan lagi.

Saya malah masih lebih bisa mentolerir pengendara yang berkendara sambil teleponan. Meski menurut aturan berkendara dari kepolisian, inipun tetap DILARANG. Toleransi saya untuk hal ini lebih didasarkan pada kemampuan mata untuk bisa fokus ke jalan. jika seorang pengendara terdesak untuk menerima telpon sementara dia sedang menyetir, seenggaknya telpon itu meminta fokus lebih pada telinga dan mulut, sementara mata tetap bisa fokus ke jalanan di depan.

Well yah, mari mulai dari sendiri nggak egois di jalan. Karena disana betebaran nyawa-nyawa. Kalau kita careless terhadap keselamatan pribadi, ada baiknya kita pikirkan orang lain yang sayang pada diri sendiri. Yuk, lebih berhati-hati.

*pict randomly from google



Solution


Untuk semua hal yang ingin diselesaikan, kuncinya: Komunikasikan. Nggak bisa dikomunikasiin sama orang-orang disekitar, komunikasikan pada yang paling bisa mendengar setiap bisikan: Rabb semesta alam...

Would You Come Back Here Again?


Sudahlah. Berhentilah merasa cemburu terhadap ini itu. Bukankah telah sampai ilmu padamu, bahwa merasa cukup dengan apa yang kau miliki adalah jalan untuk sampai kepada kebahagiaan sejati?! Lalu, apa yang membuatmu berhenti mempercayai itu, dan malah menuruti keserakahanmu? Apa yang saat ini menggerogoti kepalamu?

Pernahkah kau berpikir, bahwa dirimu sudah sangat jauh tersesat? Apakah kau tak berniat untuk kembali sekali lagi? Ayo lah, jujur pada dirimu sendiri. Terlalu banyak kesalahan yang kau benarkan. Dan kau pun larut pada dosa-dosa manis _begitu kau menyebutnya_ yang kau sadari ia pasti akan merintangi langkahmu di akhirat kelak.

Berapa, berapa waktu yang kau butuhkan untuk terus hidup semaumu? Kamu tahu, alasan kenapa kau masih saja tak tergugu dengan semua penjelasanku? Karena kau tak lagi menuntut ilmu dari seorang guru. Agama tak bisa dipelajari dari buku dan text saja. Kau pasti tahu itu. Jadi, kembalilah. Kembalilah. Sebelum Allah yang memaksamu kembali: memisahkan ruh dari jasad, lalu kaupun mati.

Sabar, Yah


Hari ini kepala saya berdenyut-denyut hebat. Nggak terlalu ngerti sebabnya apa. Tapi, lumayan banyak hal yang saya lalui hari ini. Yang saya berharap bisa mengikhlaskan semua hal yang sudah saya lewati. Bagaimanapun, semua hal yang terjadi nggak lepas dari kehendak Allah. Dan, pilihan mengeluh nggak lebih baik dari menjaga agar lisan bisa terkendali.
"Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar nggak ada tempat untuk melarikan diri." (Ibrahim: 21)

Ayat itu baru saya temukan kembali saat sabtu lalu saya mengisi waktu perjalanan dengan membaca buku. Selama ini saya bener-bener sangat jauh dari kategori sabar. Yah, coba lagi saja haps. Mudah-mudahan kedepannya kamu nggak hanya bisa berkompromi dengan hatimu, tapi juga dengan lisanmu. Begitu pikir saya. Yah, nggak pernah ada kata terlambat untuk memulai kan?

Hayoklah... Buat siapapun yang sedang diuji kesabarannya.... Sabar, yah. Bukankah Allah maha teliti untuk setiap hal sekecil apapun? Bahkan untuk menghitung setiap debu yang menempel disepatumu ketika kau berjalan ketempat-tempat yang kau harap menjadi representasi taman-taman syurga.

Sabar, yah. Yakin saja kalau Allah nggak akan mengabaikan setiap niat yang kau simpan meski tak ada seorangpun yang pernah mengetahuinya.

Sabar, yah. Untuk semua hal yang belum bisa terwujud. Semua hal yang sudah kau rencanakan. Semoga semua bisa menjadi penggugur segala dosa. Bukankah setiap kita adalah pendosa yang tetap berusaha agar menjadi mulia?

Sabar, yah. Kalau kau mendapati hal yang menguji kesabaranmu sedang engkau dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Dan jika engkau mendapatinya ketika duduk, maka berbaringlah. Dan ketika kesabaranmu diuji saat engkau sedang berbaring, maka berwudhulah.

Sabar, yah. Allah bersama orang-orang yang sabar.

Forgive and Forget


Forgive and forget. The best ways to creat your own happiness.

Bimbang


Terpikir untuk menceritakan kisah kelamku saat itu. Berharap ia memiliki semangat yang sama untuk membesarkan hati dan keluar dari segala kepenatan hidup. Tapi, kisah itu cukup kelam. Sehingga saya sendiri ragu untuk membukanya kembali. Apa harus kembali kukisahkan?

Hai pemilik senyum lugu, tak bisakah kau biarkan kisahku terkubur dan hancur? Semua sendu itu menyayat kalbuku. Andai saja kau tahu. Tapi, saya tak tahan melihat kepedihanmu. Saat airmatamu menetes kala kau bercerita tentang pahitnya hidupmu.

Hai, pemilik semangat menggebu, saya berharap kau tak terpuruk dengan kesedihanmu. Saya pun pernah mengalami yang sama sepertimu. Bahkan mungkin, lebih buruk dari yang kau bisa bayangkan. Tapi, saya ingin mengubur semua itu. Karena kini saya merasa telah mendapat semua kebahagiaan. Kenapa mengingat semua kisah yang berisi kemarahan?

Yakinlah, kau bisa melewati semuanya. Lihat, perempuan yang bertutur ini telah membuktikannya. Meski saya berharap kau bisa lebih baik dari saya. Tanpa umpatan, tanpa keluhan, tanpa kemarahan. Tapi, ingat satu hal. Jika ingin melewati semuanya, percayalah pada pemilik semua kekuatan. Allahu Akbar.

Konsep Islami


Secara pemikiran, saya ini masih jauh dari konsep Islami. Makanya, secara penampilan seenggaknya saya berusaha untuk sedikit Islami. Karena baru hal itu yang bisa saya upayakan untuk "cari muka" di hadapan Allah subhanahu wata'ala. Trus kenapa? mau pamer? mungkin iya sih sedikit, tapi lebih banyak enggaknya sih :-)

Kok pamer?! Iya lah. Pamer ke semua orang yang ngelihat kalau saya ini muslim, orang Islam. Bukankah emang disebutkan kalau pakaian wanita muslimah itu sebagai identitas agar mereka lebih dikenali? (al-Ahzab:59) Jadi, kalau ada orang yang mau ngucap salam nggak perlu ragu karena identitas saya sudah dikenali sejak awal. Salam = doa keselamatan.

Lagian, itu sebuah perintah dari Allah yang emang a must. Jadi, kalau dari awal emang bisa ngupayain ya diupayain. Trus, enggak pamernya... saya nggak pengen pamer ke orang2, seolah2 dengan penampilan saya yang sedikit Islami ini nunjukin kalau saya udah setaraf para rahib2 yahudi. Karena kenyataannya emang nggak kayak gitu. Saya juga nggak pengen pamer, seakan-akan dengan penampilan yang sedikit Islami ini, saya punya pengetahuan segudang tentang konsep Islam. Sejak awal kan saya udah bilang, kalau pemikiran saya ini kadang masih sering melenceng.

Nah, trus kalau keimanan saya belum tinggi, pengetahuan saya masih minim, saya nggak boleh berpenampilan sedikit Islami gitu? widih, parah amat. Masa' kalau hancur, harus hancur total?! Saya nggak bisa kalau diminta kayak gitu. Maaf, tapi saya emang tipikal orang yang suka cari aman. Terutama kalau menyangkut urusan dengan Tuhan.

Cari aman versi saya maksudnya, saya emang sedikit egois dengan ilmu dan keyakinan yang saya punya. Saya, paling nggak suka dan sangat menghindari yang namanya perdebatan dan semacamnya. Terutama tentang aliran dan ajaran yang bersebrangan dengan yang saya genggam saat ini. Buat saya, I prefer staying with my little faith to being busy of seeking another opinions. Soalnya, saya paling males kalau udah ditempa keragu-raguan.

Mungkin buat sebagian orang, perasaan ragu itu adalah hal yang sepele. Tapi kalau buat saya, nyiksa banget. Makanya, saya nggak suka sibuk sama pendapat orang tentang aliran-aliran dalam Islam dan beberapa hal tentang eksistensi Tuhan. Lebih baik saya yakin saja dengan rukun iman dan rukun islam, meski nggak punya ilmu tentang pertanyaan2 tingkat tinggi para kaum filsuf itu. Dari pada saya ikut-ikutan mempertanyakan, lalu cari jawaban, tapi pada kenyataannya saya selalu meragukan semua tanya yang saya bawa.

Lah, trus kok saya yakin amat kalau apa yang saya yakini ini benar? Ya insyaAllah, lah ya. Kan manusia dibekali hati dan akal. Jadi, logika yang bersih insyaAllah mampu mencerna yang haq sebagai yang haq, dan yang bathil sebagai yang bathil.

Dan karena hati manusia itu berada di antara dua jemarinya Allah, yah patutlah kita untuk memperbanyak do'a. Agar kita diselamatkan-Nya. Dan satu hal, cobalah untuk terus menuntut ilmu dari sosok guru. Mengaji. Mengikuti kajian. Tarbiyah, ta'lim, sekolah, or whatsoever the name. Intinya, harus ada ilmu yang kita terima dari seorang guru. Siapapun bisa kita jadikan guru. Tapi untuk urusan agama, kita harus mengambil dari ahlinya. Karena ini menyangkut akhirat. Kehidupan kekal setelah akhir dunia. Jadi, jangan sampai menyesal kedepannya.

Kalau harus cari aman, kenapa enggak? Aman untuk akhirat is a must!