"Mom, indikator seseorang disebut baik agamanya itu yang bagaimana?" Sedikit berspekulasi, saya menumpahkan uneg2 yang bertengger beberapa hari ini di kepala.
Mom, masih sedang fokus ke jalan didepannya. She's riding me to Kedaton. Mom nggak langsung ngejawab, mungkin dia bisa merasakan keraguan dalam pertanyaan saya.
Pelan, saya bisa mendengar dia menarik nafas sebelum menjawab, "Ya dia ngelaksanain shalat lima waktu, menampakkan bahwa dia melaksanakan syariat, dan dia bergaul dengan orang lain dengan akhlak yang mulia." Mom melirik ke arah spion sebelah kiri. Matanya bertabrakan dengan pandanganku.
Saya terdiam. Masih meresapi makna kata-katanya. Sejujurnya saya tahu dengan apa yang Mom katakan, hanya saja, saya sedang ingin membingung2kan diri sendiri.
Setelah ada jeda beberapa saat, Mom menambahkan, mungkin tahu kalau hatiku ingin lebih diyakinkan. "Jika dia baik secara pemahaman agama, maka dia akan melaksanakan syariat. Dan dia pun akan menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim. Dengan identitasnya itu, dia senantiasa menjaga kemuliaan akhlaknya."
Kini giliran saya yang menghela napas. Sebenarnya saya tahu, tapi...
"Jadi Mom, lebih baik mana, orang yang baik secara akhlak tapi dia nggak menampakkan keislamannya secara penampilan, atau orang yang secara penampilan dia Islami menampakkan ciri seorang muslim tapi secara akhlak dia buruk?" Saya lagi-lagi hendak menyalahi pikiran jernihku.
"Ya, nggak ada yang lebih baik. Dua-duanya termasuk perkara hati. Jadi susah bagi kita untuk merubah kedua kategori itu. Susah untuk menggerakkan orang yang buruk akhlaknya, karena akhlak adalah sifat bawaan seseorang. Ciri spontan dari seseorang. Pun demikian susah bagi seseorang yang nggak bangga dengan identitas muslimnya, jika dia saja menyembunyikan kemuslimannya, maka bagaimana dia mampu untuk nggak banyak melakukan penyimpangan2. Begitulah orang yang abu-abu."
Saya bergelut dengan pemikiranku sendiri.
"Jadi, indikator seseorang dikatakan baik agamanya mencakup pelaksanaan syariah dalam ibadah, menampakkan dengan sulukiyah, dan akhlak yang baik." Saya lebih bergumam kepada diri sendiri.
Huwaaahhh... Perjalanan saya mungkin masih cukup jauh, mom. Doakan saja indikator2 itu suatu saat bisa ditemukan. Aamiin...
Berdoa saja haps!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...
Just make sure saya baca satu persatu :-)