Bimbang


Terpikir untuk menceritakan kisah kelamku saat itu. Berharap ia memiliki semangat yang sama untuk membesarkan hati dan keluar dari segala kepenatan hidup. Tapi, kisah itu cukup kelam. Sehingga saya sendiri ragu untuk membukanya kembali. Apa harus kembali kukisahkan?

Hai pemilik senyum lugu, tak bisakah kau biarkan kisahku terkubur dan hancur? Semua sendu itu menyayat kalbuku. Andai saja kau tahu. Tapi, saya tak tahan melihat kepedihanmu. Saat airmatamu menetes kala kau bercerita tentang pahitnya hidupmu.

Hai, pemilik semangat menggebu, saya berharap kau tak terpuruk dengan kesedihanmu. Saya pun pernah mengalami yang sama sepertimu. Bahkan mungkin, lebih buruk dari yang kau bisa bayangkan. Tapi, saya ingin mengubur semua itu. Karena kini saya merasa telah mendapat semua kebahagiaan. Kenapa mengingat semua kisah yang berisi kemarahan?

Yakinlah, kau bisa melewati semuanya. Lihat, perempuan yang bertutur ini telah membuktikannya. Meski saya berharap kau bisa lebih baik dari saya. Tanpa umpatan, tanpa keluhan, tanpa kemarahan. Tapi, ingat satu hal. Jika ingin melewati semuanya, percayalah pada pemilik semua kekuatan. Allahu Akbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)