Dear Kak Farah


Saya mau minta maaf. Kejadian yang lalu emang nggak banget ya. I didnt mean it when I ignored you. Waktu kakak sms itu, saya emang lagi sakit. Sakit yang lumayan parah karena saya bener2 harus bedrest. Waktu itu, ke kamar mandi aja saya harus ngesot. Setengah bulan lebih lo saya nggak beranjak dari ranjang karena emang saya nggak bisa jalan. Terima telpon aja saya nggak bisa. Sms2 yang masuk lebih banyak yang saya abaikan. Kalopun saya baca, saya nggak konsen buat balas. Jadi, ya gitulah.
Setelah saya sembuh dari sakit, saya justru dihadapkan dengan storm waves. Waktu saya sakit, saya dapet sebuah masalah yang cukup berat buat saya. Jadi ketika sembuh, saya sibuk dengan upaya menyelesaikan masalah itu. Saya bahkan nggak bisa memikirkan hal lain karena masalah yang datang itu bener2 kayak storm yang bikin saya hampir2 kayak orang linglung. Sampai akhirnya, saya berhenti mempertanyakan kenapa dan berupaya untuk keluar dari masalah itu. And then, tahun berganti. Saya sibuk dengan nikahan sepupu, kerjaan yang udah mulai rame lagi, aktivitas yang mulai padat lagi. Sampe beberapa waktu lalu saya diingatkan oleh pemaparan ustadz saat saya ikut pengajian, tentang hukum hajr. Haramnya mendiamkan saudaranya lebih dari 3hari. Well i just think of our matter after that. Kemaren emang sempet kita ada clash sebelum komunikasi kita putus. But, i dont think between us there's still the matter, right?Saya  coba tlp kakak, no kakak udah nggak aktif lagi. Saya kirim pesan di G+ kakak, juga sepertinya abai. Kakak nggak main di twitter sementara saya nggak main di fb. Jadi, saya nggak kepikiran hal lain buat bisa ngungkapin ini ke kakak. Mudah2an kakak baca ini. Kalau kemarin saya sedikit blockhead, maaf ya kak. Nomor telkomsel saya udah nggak aktif lagi. Tapi yang nomor tri masih selalu aktif kok. Saya berharap kak Farah baik2 disana yaaa. Semoga tertakdir yang terbaik untuk kakak :)