tentang bu dokter misterius

Siang itu cuaca tak panas seperti hari-hari kemarin. Keadaan masjid kampus juga lumayan sepi. Hanya ada dua orang yang sedang bercakap-cakap saat aku datang. Padahal sudah hampir masuk waktu dzuhur. Mungkin para “penghuni” sehari-hari masjid kampus sedang memiliki kesibukan di fakultasnya masing-masing. Toh, mereka kan juga masih berstatus mahasiswa.

Kuliah Terrorisme & Kejahatan Transnasional

1 April 2008, di ruang FIS III 203 pukul 10.15

Aku dengan malas memasuki ruangan untuk mengikuti mata kuliah TERRORISME & KEJAHATAN TRANSNASIONAL. Ruangan terasa begitu gaduh. Teman-teman asyik dengan urusannya masing-masing. Berdiskusi, sekedar membaca, sibuk dengan laptopnya, atau bahkan sekelompok orang di bawah AC yang sibuk bergosip. Dosen pengajar belum datang. Biasa, sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering terlena dengan jam karetnya.

My Reflection

Kutemukan deretan kata yang tergantung pada dinding kamar seorang kawan. Saat aku tak sengaja mampir untuk sebuah keperluan. Sedikit puitis memang, namun cukup untuk menghentakkan otakku akan waktu-waktu yang terus berlalu. Sesaat, rasanya aku mengalami déjà vu. Terseret pada masa, yang kusendiri takut untuk mengingatnya.