Really Kind On

I just really excited for spending a moment of Idul Adha_ this year, among my family. Saya bisa rakus dengan segala jenis menu daging bikinan nyokap tercinta. Dan inilah menu dua hari ini:
  • Tongseng
  • Beef-burger
  • Sop Tulang
  • Daging Goreng Kecap
  • Bakso 
  • dan masih menuggu menu-menu selanjutnya :)

Semoga Semua Berbahagia Seperti Saya. Ahahahahaha 

Idul Adha

Kali ini, kebahagiaan saya meningkat berkali-kali lipat. Idul Adha tahun ini, saya berkumpul bareng keluarga. Terimakasih, oh Allah.

Saya sangat sukkkkaaa dengan Idul Adha. Kenapa??? Karena saya adalah pecinta daging (lihat ini). Jadi saya sangatttt bahagia menyambut datangnya Idul Adha. Tapi, bukan berarti di luar Idul Adha saya tak pernah makan daging sih ya... ahahahaha...

Dan, yang lebih membahagiakan saya, Idul Adha ini saya telah berada di rumah bersama keluarga. Orang-orang yang saya sayangi dan menyayangi saya. 5 tahun saya kuliah, tak pernah pulang ketika Idul Adha. Karena libur yang cuma 2 hari. Sementara perjalanannya saja, sudah teramat melelahkan. Yang jelas, Idul Adha tahun ini saya sangat berbahagia :D

Well, begitu banyak kemuliaan di Idul Adha. Semoga kita bisa merasakannya bersama-sama. Kebahagiaan itu, letaknya dalam hati. Jadi, kompromi saja dengan hatimu agar engkau selalu bahagia. 

Selamat Idul Adha semuanya... Selamat berbahagia yaaaaa (^o^)

 TAQABBALLAHU MINNA WA MINKUM

pict random from google

Tanpa Judul

Tak usah menerka-nerka. Kau akan capek dengan sendirinya.
Kalau ingin tahu, tanyakanlah.
Jika tak suka, lupakan saja.
Apa yang bukan urusanmu, biarkanlah.
Apa yang jadi hakmu, perjuangkan sekuat kau mampu. _hanya ini nasehatku, kawan.

Jadi sudahlah! berhenti menerka-nerka pikiran mereka!

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un

We never know what we've got 'till it's gone, uh?! Klasik banget sih emang. Tapi, saya yakin semua orang pasti meng-iyakan. Seperti saya, malam ini...

Mungkin, my brain is at its limit right now. Tetiba saya jadi kembali melankolis. Semoga tidak terlalu kritis. Mungkin pengaruh flu yang masih saja tak mau pergi dari saya. Mungkin juga karena terlalu lama saya tidak bersosialisasi. Mungkin juga karena alasan-alasan lain yang sulit didefinisikan atau dijadikan sesumbar di blog ini. Yang jelas, hati saya mulai terenyuh tiap melihat hal atau orang dari masa lalu. Tetiba semua seakan larut dalam suasana sendu.

Baru saja saya membuka akun facebook saya. Padahal, akhir-akhir ini saya jarang update status. Bosan, gak ada waktu, atau memang less of passion, not interested anymore. Kalopun ada kesempatan ngebajak BB atau android orang rumah, I prefer tweeting. Dan saat saya masuk di beranda fb, saya dapat 1 permintaan teman, 1 pesan, dan beberapa notifikasi.

Sesuai urutan, saya buka permintaan teman, lalu pesan, baru kemudian notifikasi (dengan memanfaatkan fasilitas open in new tab). Lalu mata saya terpancang pada pesan yang saya terima. Saya shock, kaget, tertegun, or whatsoever the name buat ngegambarain gimana ada detik yang seakan berhenti saat saya baca pesan itu.

Teman lama saya meninggal. Dan sudah lama sekali saya tidak pernah lagi bertemu dengannya. 4 atau 5 tahun, barangkali. Saya juga tak pernah berkomunikasi. Padahal, saya berteman di jejaring sosial dengannya. Tapi, tak pernah sekedar bertanya kabar padanya. Padahal, mungkin masih banyak kesalahan saya padanya yang masih belum dibersihkan. Padahal, mungkin masih ada hal yang belum diselesaikan diantara kami. Padahal, saya belum pernah melihat wajahnya lagi setelah ia menikah. Padahal, dulu ia pernah bilang kalo ia sering jengkel dengan sikap saya. Padahal, dulu saya belum sempat minta maaf padanya. Padahal, terakhir kali saya dapat sms undangan pernikahnnya, saya jengkel setengah mati padanya. Padahal, saya ingin membalasnya dengan memberikan undangan pernikahan saya jauhjauh hari. Padahal saya belum menikah dan bahkan lupa dengan niat saya hendak memamerkan undangan saya padanya. Padahal, ia orang yang sangat ceria. Padahal, ia begitu lekat di ingatan saya karena cara bicaranya yang okkots_ khas daerah Barru, Sulawesi Selatan sana. Padahal, saya bahkan belum sempat merindukan kamu, Fathimah....

Lalu saya mulai menangis...

#(&*&^$$&Y^#$@#$!#(&*&^$$&Y^*&^$$&Y^#$@#$!#(&*&^$$&Y^#$@#$
*&^#$@#$!#(&*&^$$&Y^#$@##(&*&^$$&Y^#$@#$!#(&*&^$$&Y^#$@#$!
Y^#$@##(&*&^$$&Y^##(&*&^$$&Y^#$@&*&^$$&Y^#$!#(&*&^$$&Y^#$@
(&*&^$$&Y^#$@&*&#(&*&^$$&Y^^$$&Y^##(&#$@#$!#(&*&^$$&Y^*&$$&

Dan saya sudah mulai tak tahu ingin menulis apalagi. Bagaimana cara saya untuk mendapatkan maaf darimu???? Bagaimana ini, saya baru merasakan rindu padamu sekarang ini. I just feel of myself kalo saya ini temen yang gak baik. Kenapa untuk bilang maaf saja, like I climb a mountain burden with a heavy bag yang isinya batu semua. Dan sekarang, kamu sudah gak ada... Then I'm really guilty... Maafkan saya, Fathimah... untuk semua kesalahan saya padamu selama ini. Maafkan saya, Fathimah... Maafkan saya... Maaf... Maaf... Maafkan...

Semoga Dilapangkan Kuburmu... Semoga Diterangi Kuburmu... Semoga diringankan siksamu... Semoga Engkau dikumpulkan dengan orang-orang sholih dan bertemu dengan Tuhanmu... Semoga amal ibadahmu diterima Allah... Fathimah, semoga engkau bahagia dengan kembali pada Tuhanmu....

Fathimah, maafkan saya... maafkan saya...


Bdl, 12 Oktober 2012.

Saya Flu

pict random from google

Sudah berhari-hari. Flu ini masih gak sembuh-sembuh juga. Kekebalan tubuh berkurang. Selalu tidur lewat tengah malam, kerjaan pun gak pernah berkurang: masih terus sejak pagi hingga petang. Jadi, kalau saya sedikit mengeluh karena flu ini, pekerjaan gak bisa di-skip, dan gak ada orang yang bisa memahami, apa masih gak boleh????

I’M THE ONE AT FAULTS



Pernah merasa untuk menghindari seseorang ? Hanya karena dengan berada di dekatnya, membuatmu mengingat hal-hal yang menyesakkan…

Kejadiannya sudah lama sekali. Tapi perasaan bersalah itu masih tertinggal hingga hari ini. Awalnya, saya ingin bersikap cuek. Tak ingin merasa bersalah, dan tak ingin menganggap ini sebagai sebuah kesalahan. Tapi, tiba-tiba saja kesadaran itu datang entah dari mana. Mengganggu dengan cepat, dan meninggalkan penyesalan yang menyakitkan.