UNbreakble


Ada begitu banyak yang ingin saya tuliskan. Bahwa saya sangat bersyukur dengan segala keraguan yang dulu saya rasakan sehingga pada akhirnya saya nggak pernah menghubungi nomor yang sudah saya dapatkan. Karena ternyata, itulah yang terbaik. Tak ada yang perlu dikatakan. Tak ada yang perlu dijelaskan. Karena memang tak pernah ada kesepakatan diantara kita berdua. Cukup saya saja yang perlu berkompromi dengan masa lalu. Dan masa depan. Hingga hati saya mulai menyadari bahwa pretending as a great girl adalah sebuah keputusan yang tepat. Saya bersyukur dengan kebahagiaan yang (mungkin) sudah kamu dapatkan. Sebuah persahabatan yang kamu tawarkan (baca: kamu inginkan) mungkin tak bisa terjadi karena keadaan yang tak memungkinkan. Bahkan saya saja hari ini tak lagi tahu, siapa yang masih jadi sahabat saya. They were gone. Sibuk dengan kesibukan masing-masing. Haha

Sebuah hal yang juga mendorong saya membuka kembali blog ini adalah sebuah kesalahan yang baru saya lakukan pada keluarga saya sore hari ini tadi. I was hurting them. Dengan kebodohanku. For a moment i was forget that they don't think as I do. And I have been sorry to bring all the errors on them. Padahal, sebagian kesalahan juga ada padaku. Sebagaimana saya merasakan kemarahan atas semua kerugian itu, sudah pasti mereka lebih marah dan terluka dengan kejadian tadi. Padahal, merekalah orang yang mendapat kerugian, bukan saya. And I have no right blaming them. Seharusnya yang saya lakukan adalah comforting them. I'm so sorry..

Dan saya mulai nggak tahu, dimana starting point dari messy-nya hidupku ini. Berapa kali saya harus merasakan disorientasi lagi? Kalo saya katakan saya sudah nggak greedy lagi, mungkin saya salah. Bukankah disorientasi memperlihatkan sifat greedy yang masih tersimpan dalam diri? Ah, entahlah.

Mungkin saya sudah terlalu lama berhenti berkompromi dengan diri sendiri. Mungkin, diri ini rindu untuk berbincang dan saling menyemangati. Apa itu yang kau inginkan wahai diri?

Haps, semangat dong ah. Kamu memang nggak lagi muda, tapi jangan seperti orang tua. Kamu harus S-E-M-A-N-G-A-T. Biar awet muda. Hehe.

Perbaiki apa yang bisa kamu perbaiki. Rapikan messy-nya hidupmu dimulai dengan merapikan kamarmu. Mungkin kamu akan menemukan catatan harapan takdir yang kamu pernah langitkan tapi tak kamu lanjutkan. And be careful next time, please. Dont forget to be more and more care about others.

Pasang senyummu yang paling lebar, Haps. Terutama buat keluargamu. You know they love you more than you do them.