Namanya Arfi. Begitulah kami, anak2 HI 06 biasa memanggil dia. Meski katanya ia pun sering dipanggil fia, fiani, atau ani oleh keluarga dan teman-teman lamanya. Tapi, ambassador (nama angkatan kami) sepakat memanggilnya dengan ARFI.
Saya mengenalnya ketika awal kuliah. Ciri khas dia adalah tahi lalat di atas bibirnya. Dan senyum selalu menghiasi wajahnya. Entah bagaimana ceritanya, pada akhirnya saya malah berteman akrab dengannya. Padahal, karakter kami jauh berbeda.
Banyak hal lucu yang pernah terjadi diantara kami. Pernah suatu kali, kami sama-sama bolos dan kabur dari pengkaderan fakultas kami. Saat itu kami sembunyi di tempat serba hijau. Yang mana, tempat itu kami klaim sebagai tempat pertama kali kami bertemu. Padahal, sore itu adalah sore kesekian kami bercakap. Ahahaha
Sepanjang perjalanan persahabatan kami, banyak hal yang terjadi. Baik buruk, tawa serta emosi, semuanya telah kita rasakan. Dan kerennya, persahabatan kita justru menguat ketika saya dan dia telah lulus kuliah dan tak bertemu satu sama lain.
But well, ada hal hebat yang terjadi antara kami berdua. There's a long circuit within our soul. We're connected! Saat tetiba saya teringat dengannya, tetiba itu pula ada sms atau tlp masuk darinya. Pun saat saya merasa perlu menghubunginya, Arfi malah menjawab dengan, "Wow haps, saya lagi mikirin kamu dan berniat menghubungi kamu, lho. Malah kamu hubungi saya duluan. Ehehehe."
Lalu, peristiwa hebat itu berulang kali terjadi pada kami berdua. Yang lebih hebatnya, saat saya mengadu padanya kalau saya sedang sakit. Dan ternyata, Arfi pun juga. Kami mendapat sakit yang sama. Demam, flu, dan perut yang bermasalah. Lalu, kami pun mengambil kesimpulan acak. We're just like a twins. So in sync.
Well Arfi, it's easy enough to be happy when you have a friend that understand you so well. Dan semua itu benar. Thanks for being my ears, my eyes, even my heart and my soul.
Well Arfi, bagaimanapun kita nanti, kita akan selalu menjadi teman. Friendship will never end.. Meski teman baikku bukan cuma kamu, tapi kamu akan selalu jadi soulmate-ku.
Well Arfi, kalau saya nikah nanti, kamu harus jadi pendamping pengantin wanita ya. Pokoknya harus ya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...
Just make sure saya baca satu persatu :-)