Behind the Scene

Saya berusaha merobek bungkusan wafer itu dengan tak sabar. Dan semakin jengkel karena bungkusan itu tak jua mau robek, meski saya sudah berusaha. Sedetik kemudian wafer itu jatuh ke tanah. Tak sengaja, atau mungkin sebenarnya saya sengaja, entahlah. Lalu, tiba-tiba saja air mata saya berserobok turun. Dengan kasar saya menyeka pipi menggunakan telapak tangan kanan saya yang kebas. Tapi, air mata terus saja mengalir meski berulang kali saya seka. Lalu saya menyerah dan membiarkannya mengalir sepuasnya. Dan saya mulai terisak. Seperti anak umur lima tahun yang kehilangan balonnya.

* * * * * * * * * * * * * *'

Saya pernah punya episode seperti ini dalam hidup. Saya, tak melulu tertawa. Saya pun pernah menangis lama sekali. Saya tak selalu bahagia. Saya pun pernah sedih dan kecewa. Tapi saya selalu percaya, kalau Allah tak kan menelantarkan hamba-hamba-Nya. Ia pasti akan mengurus hamba-hamba-Nya dengan baik. "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al Insyirah: 5-6)
See, Allah menjanjikannya dua kali :-)

Jadi, santai sajalah menghadapi masalah dalam hidup. Jika hari ini kita bersedih, yakin saja esok kita akan kembali bahagia. Jika hari ini kita bahagia, syukurilah sebelum ia pergi entah kemana.

In every lemon tea I tasted, there's always sour before sweet. That's life. ~hidup menurut hapsari dian w.

2 komentar:

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)