Demi Apa?


Saat pulang dari SMA 9 tadi, saya duduk diam di pinggir pintu angkot. Memperhatikan pemandangan luar. Sambil sesekali tersenyum ke arah penumpang yang nggak sengaja bertabrakan mata denganku. Nggak ada yang saya lakukan seperti saat-saat saya naik angkot biasanya. Saya nggak membaca, saya nggak twitter-an, saya nggak sms-an, pun nggak juga ngobrol dengan penumpang lain. Saya hanya duduk diam menghirup udara yang kotornya luar biasa.

Beberapa penumpang, naik. Tanpa perlu dikomando, saya menggeser dudukku berusaha memakan tempat seefisien mungkin. Lalu, celotehan perempuan di hadapanku terlalu mendadak membuyarkan aktivitas otakku yang kosong. Mataku menatap ke arah suara. Dua pelajar SMP yang dandanannya sering menghias layar kaca. Lengkap dengan BB kece dalam genggaman mereka.

Saya shock menganga mendengar perkataan yang keluar dari pelajar di hadapanku itu. Hanya seorang sebenarnya yang sejak awal berceloteh ini itu. Teman disebelahnya hanya sibuk mencat-mencet BB-nya. Demi apa bocah tengik di hadapanku itu mengatakan ibunya tol*l (means= stup*d, bahasa yg lebih sering dipakai org2 Lampung dibanding kata bod*h). Demi apa? Padahal, bocah tengik di hadapanku itu dibekali ibunya BB kece. Giginya dirapikan dengan kawat gigi motif bunga berwarna pink. Jam tangan trendi melingkar di pergelangan tanganya. Plus kuku-kuku cantik yang sepertinya masih basah keluaran salon. Itu semua uang dari mana kalo bukan dari ibunya? Demi apa dia berkata seperti itu tentang ibunya kepada temannya?

Benar-benar. Rasaya geram sekali saya mendengarnya. Dia baru SMP, masih nodong uang dari orangtuanya, sudah berani bicara begitu terkait ibunya. Bagaimana kalo dia sudah bisa kerja dan punya uang sendiri? Mau dimaki-maki ibunya? Gila. Bener-bener gila.

Saya membuang muka. Memperhatikan pemandangan luar untuk kesekian kalinya. Dalam hati saya miris sekali. Mudah-mudahan kelak ketika dewasa, bocah tengik itu bisa berbakti pada orang tuanya, dengan sebaik-baik bakti.

3 komentar:

  1. ada banyak ibu yg terlalu memanjakan anaknya. anaknya minta apaaa aja dituruti. sampe anaknya jd ga guna dan ga ada hormat sama ibunya. ntar kita kudu disiplin sama anak kita ya haps. kalau anak kita ngatain kita tol*l, kita bekukan semua uang sangunya!!! oh yeah! #apaanCoba

    iya ntar promo ke temen2mu pas ke toko buku, eh ini temen bloggerku lho yg nulis *sambilNunjuk2Novelku :D

    BalasHapus
  2. ngahahahahhahahaaaa
    ya ampuuunnnn adekku nakal aja langsung aku potong uang sakunya
    apalagi anak.... jalan kaki aja dah elo ke sekolah gkusah naik angkot segala

    BalasHapus

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)