Pursuit of Happiness


Saya pikir, sudah cukup. Saya sudah bahagia. Tapi pada kenyataannya, saya masih ingin mencari kebahagiaan saya yang lain.  Ternyata, saya masih ingin pergi ke banyak tempat. Mengenal lebih banyak orang. Mendapat lebih banyak pengalaman. Saya masih menyimpan keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan saya yang lain.

Ketika saya berada di tengah-tengah keluarga, saya merasa inilah dunia saya. Tempat saya selalu diterima. Tempat yang penuh dengan cinta. Tempat dimana saya selalu bisa menjadi diri saya apa adanya. I have everything. Kumpul keluarga. Aktivitas keagamaan jalan. Saya bisa tetap kajian. Kerjaan pun nggak memusingkan. Bisa liburan kapanpun saya inginkan. Duit, meski nggak banyak tapi alhamdulillah selalu punya. Jadi, (pikir saya) kenapa saya mesti nggak bahagia?

Saya, bahagia. Tapi, yah itulah manusia. Saya pun hendak keluar dari round ini dan meneruskan round yang berikutnya. Sepertinya, ada eskalasi yang harus saya masuki, saya tapaki. Hidup saya ibarat sebuah process yang menghendaki progress. Saya, menginginkan sesuatu yang lain.

S2? Ya, mungkin saya masih menginginkannya. Saya ingin kuliah lagi. Otak saya selalu lapar untuk dijejali dengan ilmu dan pengetahuan. Tapi, sepertinya ada esensi lain yang melatarbelakangi keinginan saya untuk masuk kembali ke arena civitas akademika. Saya rindu kebersamaan yang diiringi dengan  pergerakan. Saya rindu berkumpul dengan orang-orang yang memperjuangkan nilai-nilai idealisme tak terkalahkan. Saya rindu berkoar-koar menyalakan api semangat jiwa abadi untuk diteruskan atas nama perjuangan. Saya rindu semua itu.

Tapi,
Kenapa biaya S2 begitu mahhhhaaaaaallllll????????????

Adakah manusia berbudi dan baik hati yang peduli lalu mau berdonasi?

Nah, jadi misi pertama saya adalah, menemukan seorang lelaki paling sholih yang berkenan jadi suami dan bersedia menjadi donatur utama bagi kelangsungan hidup otak dan jiwa saya yang serakah ini.
Ahahahahahahahaha :)

1 komentar:

  1. kalau sama Andra mau? kaya tuh! apa sama bapaknya yang duda? hahaha apaan coba?

    BalasHapus

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)