Not Me, Sorry


Kemarin, seorang teman menelpon saya. Katanya ingin saja mendengar suara saya. Sedang kacau kepalanya. Jadi, dia berharap suara cempreng saya bisa lebih memekakkan telinganya dan lalu biar kepalanya pecah. Biar dia gak lagi susah. Teman saya ini sudah ketularan gila, rupanya. Ahahahaha

Well, saya bercerita ini itu. Apa saja yang nyangkut di kepala saya. Karena dia sendiri, menelpon tapi diam saja. Tak mau bercerita. Karena saya, paling gak suka keheningan di kabel telpon. Selalu mengira sinyal putus begitu saja. Maka saya saja yang berbicara tak putus-putus.

Di akhir telpon, dia meminta saya menulis untuk dia. Membuat sebuah tulisan khusus untuk dia baca. Tapi saya katakan, saya bukan tipikal penulis bayaran. Saya selalu menulis untuk diri saya sendiri. Saya tak bisa di-request menulis untuk orang atau badan tertentu. Mungkin emang saya yang bodoh atau terlampau lebar ruang kebebasan saya. Bahkan saya katakan ke dia, " kalo saya bisa menulis untuk orang lain, mungkin saya gak lagi sibuk nge-blog, tapi sudah jadi wartawan. Tapi kenyataannya kan enggak. Itu karena saya cuma bisa menulis untuk diri saya sendiri."

Yah, beginilah saya. Sebut saja saya bodoh atau gak fungsional. But, so what?! I love my life. That's enough :-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)