Double R (Rahma Rysmah)


RAHMA aka Siti Rahmadayanti

Kemaren saya ngobrol sama cewek satu ini by phone. Akhir-akhir ini saya merasa lumayan akrab dengannya. Satu hal yang saya sadari, sepertinya saya mulai jatuh cinta pada cewek ini. Padahal dulu, meski kami kuliah di tempat yang sama, angkatannya sama, pernah bersinggungan beberapa kali pada kepanitiaan-kepanitiaan kampus, kami sangat amat jarang berinteraksi. Seingatku, saya jarang memberi perhatian lebih padanya. Menurutku saat itu, dia tipe orang-orang "nggak terlihat". I mean, gimana ya ngebahasainnya, dia itu tipe "kejarlah daku, semakin kencang lariku." (Ehehehe) Jadi, saya orang yang emang kinda populer saat itu, ngerasa malas aja berurusan dengan dia. I dislike hide and seek game.

Dan, wow ternyata bertahun-tahun setelahnya, pernah suatu kali dia jujur bilang ke saya tentang ketidaksukaannya pada saya. Tentang bagaimana saya yang terlalu populer dan mendominasi. Tentang bagaimana saya yang begitu keras kepala dan terlalu percaya diri. Tentang semua kesan buruk yang dia tangkap dari saya, dan itu yang membuat dia sangat malas berurusan dengan saya. Haha, ternyata perasaan malas itu nggak bertepuk sebelah tangan. Ahahahaha


Tapi, entahlah. Tetiba takdir menuntun kami pada sebuah jalinan di luar nalar kami. Selepas wisuda, saya pulang ke rumah orang tua di Bandar Lampung. Sementara Rahma kerja dan berdomisili di Bekasi. Lalu, entah bagaimana, dua orang yang saling "malas" satu sama lain ini malah justru mulai menyulam takdir menuju arah lain. Menghabiskan liburan bersama, cerita ngalor ngidul, nyicipin makanan bareng. Kedekatan, keakraban yang mungkin diawali dari sekedar rasa ketidakenakan atau basa basi belaka. Tapi, masyaAllah, setahun, dua tahun, pada akhirnya saya mulai jatuh cinta padanya. Dia pun pernah berkata mulai menyukai saya. Haha, suka ini bersambut mungkin :)

Rahma, saya menyukai dia yang tetap berusaha menjaga ditengah keterasingannya.
Rahma, saya menyukai dia yang memiliki cita-cita mulia ditengah sikap diamnya.
Rahma, saya menyukai dia yang "invisible" tapi tetap berupaya masuk ke jajaran manusia "mulia".
Rahma, saya menyukai dia yang punya prinsip yang sama denganku, "Meski sering nakal, tapi harus tetap idealis sampe mati."
Rahma, saya menyukai dia yang solidaritasnya terhadap teman tinggi banget.
Rahma, saya menyukai dia yang sering takut-takut tapi tetep nasehatin saya juga. Haha

Rahma , saya nulis semua ini biar semua orang nyaksiin, kalo kamu, bagaimanapun durhakanya kamu dimata teman-teman kita semua, tapi kamu tetap berusaha mempertahankan idealisme kita. Dan, kamu harus tetap bertahan pada idealisme itu, meski kita telah sangat jauh, meski kita bersendiri, sampai kita mati ya!


RYSMAH aka Rysmah Zainal Arifin

Sebelas dua belas, saya dan Rysmah ini pun seangkatan, kuliah di universitas yang sama, kenal dari tahun pertama kuliah, beberapa kali pernah terlibat kepanitiaan kampus bareng, tapi interaksi kami pun sekedar basa-basi mungkin. Rysmah dimata saya, tipikal cewek pada umumnya: manis, baik, pinter, murah senyum. Udah, itu doang. Yang bikin hati saya gak interest ke dia, dia nggak setipikal dengan saya. Dia pendiam, saya cerewet banget banget. Dia lambat, saya flash phantom gitu deh. Dia introvert, saya extrovert max. Pokoknya, saya ngerasa nggak nyambung aja kalo ngobrol atau deketan sama dia. Bawaannya greget aja. Dan, saya pun ngerasa, sepertinya Rysmah pun nggak nyaman deket-deket saya meski dia nggak pernah bilang sih. Ehehehe

Tapi, entahlah. Saya jadi ngerasa Rysmah berkesan gimanaaaa gitu. Sepertinya sih, setelah momen kami jalan-jalan ke Bantimurung bareng. Waktu itu, saya ngeliat sisi dia yang lain, secara kami ngehabisiin waktu seharian bareng. Berdua doang! Pokoknya, setelah itu (kayaknya) interaksi kami mulai agak intens. Kami gila-gilaan di twitter. Kami unyuk-unyukan di fb. Kirim-kiriman email dan sms plus telponan. Kami bahkan ngebuat sebuah janji. Saya juga nggak sungkan-sungkan ngerepotin dia dengan tetek bengek buat ngehapus akun fb-ku. Dia juga ngasih info-info penting yang berguna banget meski nggak saya minta.  Dan, hati saya mulai terjatuh ke dia. Makanya, waktu ada seorang temen ngabarin sebuah peristiwa buruk tentang Rysmah, saya nggak gitu aja percaya. 

Rysmah, saya yakin kalo kamu masih pegang idealisme yang sama denganku. Karena kita berdua udah kenal jauh sebelum kita kenal temen-temen kita yang lain. Di IMMIM waktu itu kan yah kita pertama kali kenalannya? Pokoknya, saya yakin kalo kamu nggak bakal nyusul temen-temen kita yang gugur satu persatu. Terseret arus dan ngebuang idealisme kita. 

Rysmah, saya yakin kalo kamu dengan semua keadaanmu, tetap berupaya untuk menjaga diri agar senantiasa berbakti. Berbuat yang lebih dan lebih lagi.
Rysmah, saya yakin saja kalo kamu bakal jadi dokter gigi sholihah. Yang nggak cuma sekedar cari uang dan kedudukan. Tapi juga punya misi mulia untuk membantu sesama. Dan, itu semua harus dimulai dengan memantapkan dirimu. Teguhkan dirimu. Jangan kalah, jangan lemah!

Rysmah , saya nulis ini disini buat reminder agar kita mati dalam keadaan husnul khotimah. Harus tetap istiqomah, bagaimanapun orang mencemooh kita. Bagaimanapun nggak tahunya mereka tentang semua upaya kita.


Rahma, Rysmah, pada akhirnya mungkin saya tahu maknanya kalo orang bilang, "Saya menyukai kamu bukan karena ada apa-apanya." Mungkin, seperti inilah.

Rahma, Rysmah, I love you both. Dul da Saranghae. Uhibbukuma. Wo ai nimen.  Anata-tachi futaru ga daisukidesu. Ich liebe euch beide. Pokoknya, saya sayang kalian berdua dalam bahasa apapun.

Harus Bertahan! Harus Idealis! Harus Istiqomah sampe mati! Pokoknya, HARUS BISA KETEMU DAN KUMPUL-KUMPUL LAGI DI SYURGA! aamiiiiiiiin :)



:: kotak komentar saya tutup. Perasaan saya buat double R ini nggak perlu dikomentari disini kayaknya. Kalo bener-bener pengen komen, text me or email me aja :)