Kenapa untuk hal-hal yang “menguji” banyak orang yang
bertanya “why me?!”
Tapi ketika “nikmat” yang diberi mereka dengan mudahnya
merasa “pantas” dengan nikmat itu.
Padahal jika kita mau jujur, kebanyakan kita “tidak pantas”
untuk nikmat itu.
Bukan menggurui, hanya sekedar berbagi,
Bukankah Allah tidak pernah menunggu doa dan meminta
persetujuan kita untuk nikmat-Nya yang melimpah ruah ini??
Lalu kenapa untuk satu ujian, Allah mesti permisi?
*sms nasehat dari kak Farah. Begitu menyentil :)
nyentil hati saya banget juga ini :(
BalasHapusalhamdulillah, kita berdua kesentil. ehehehe :)
BalasHapusMario Balotelli
BalasHapusndak niat pasang widget follower di blog ini?
BalasHapus