His Wedding


Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a baina kuma fii khoir

Ini harinya. Dimas nikah. Setelah akad, yang pertama ngecup pipinya dan ngucapin doa diatas adalah saya. Keluargaku yang lain baru ngikut2 setelah saya melakukannya.

Haru, seneng. Hari ini, sedikitnya (sekali lagi) saya merasa perasaan menjadi 'dewasa' itu seperti ini. Setelah kemarin nyari kado yang 'nggak biasa' buat saya untuk mereka. Saya, baru kali ini menghadiri pernikahan keluarga saya. Baru tahu bagaimana rasanya. Haha

Kedepannya, mungkin dimas udah bakal susah diseret2 dalam kehidupanku yang egois. Dia udah nggak single lagi. Udah susah buat saya bilang, "Dim, anterin ke Malahayati sih", atau "Dim, jemput di depan Chandra yaa". Ya, memang sudah waktunya. Jadi, saya mencoba ikhlas saja.

Selamat berbahagia buat Dimas dan Fini. Semoga jadi keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah.

P.S: Saya minat banget sama hiasan melati di kepala pengantin perempuannya. Udah saya booking untuk saya bawa pulang. Bunga asli loh... mau saya tebar di kasur saya. Ahahahaha

1 komentar:

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)