Catatan Ramadhan... (Bag.1)

Ada perasaan bahagia yang meletup-letup bagai percikan kembang api di hati saya. Malam ini, dan beberapa malam sebelum ini, telinga saya senantiasa menangkap lantunan tilawah al qur'an yang seakan memenuhi langit bumi. Dan bahagianya, suara yang tertangkap di telinga saya berasal dari pita suara manusia langsung, bukan dari tape atau dvd player.

Seperti malam ini misalnya, 5 Ramadhan 1433 H, hingga pukul 21.40 WIB, lantunan tilawah masih saja memenuhi langit. Suaranya bertautan dari satu masjid ke masjid yang lain. Ada perasaan haru disini.
Dari dalam kamar sempit saya, saya menahan keinginan untuk tadarus karena ada semangat yang menggebu untuk membagi kebahagiaan yang saya rasa malam ini. Bagi saya, kebahagiaan itu sudah sepantasnya dibagi. Dan, saya bahagia malam ini, saudara-saudara!!!

 Saya bahagia, karena malam ini terasa begitu indah dengan aroma kebaikan yang tercium dari manusiamanusia hebat yang memenuhi masjid tiap malammalamnya. Saya bahagia, karena bumi diliputi suasana damai dan penuh berkah. Saya bahagia, karena malammalam ramadhan dipenuhi dengan manusiamanusia yang senantiasa mengingat Tuhannya. Saya bahagia, karena ramadhan penuh dengan ibadah yang tampak setiap harinya. Tilawah dimanamana, malam hingga larut, dini hari saat sahur hingga subuh. Saya bahagia, ya Allah...

Dan kebahagiaan saya, menuntut saya untuk berdoa. Semoga, ketika Ramadhan telah pergi, tilawahtilawah itu tak ikut pergi. Semangat ibadah itu tidak turut mati. Saya ingin setiap harinya seperti malam ini ya Rabb...

Saya ingin terus bahagia seperti ini Ya Allah...

Bdl, 25 Juli 2012

2 komentar:

  1. tawwa yang lebaran di kampung.. oleh2 na #eh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah rys. salah satu yang harus disyukuri. bisa berlebaran bersama keluarga :)

      Hapus

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)