lebih untuk diri sendiri


Malam ini saya begadang. Semenjak berhari-hari setelah kepulangan saya ke rumah ini saya isi dengan tidur dan tidur sepanjang malam. Rasanya sudah agak lama saya tidak merasakan ini. Begadang dengan laptop menyala di depan mata saya. Tangan yang sibuk menari dia atas keyboard. Dan, internet yang sering error in network, serta secangkir kopi. Haha, saya kangen dengan wifi di kos-kosan saya. Saya kangen men-download sembarang semasa kuliah dulu!

Hidup sebagai mahasiswa kos-kosan yang tinggal jauh dari keluarga ternyata ada enaknya juga. Saya kangen dengan ke-bebasan memperturutkan egoisme diri. Saya kangen dengan hidup semau saya. Saya kangen dengan begadang-begadang saya dulu. Lalu, tidur di pagi menjelang siang saya.  Benar-benar seenak udel saya. Haha!

Tapi ya seperti itu lah hidup. Saya pun menyadari bahwa semua itu tak kan abadi. Saat ini misalnya, saya harus kembali ke rumah. Berbagi dengan anggota keluarga yang lain. Harus siap mengalah baik kepada yang lebih tua maupun yang muda (tergantung case). Dan mau gak mau saya harus menerima semua itu. Karena saya tak terlahir seorang diri. Karena saya tak melahirkan diri saya sendiri. Jadi, ya ketika ada kesempatan begadang seperti malam ini, laptop bisa disentuh hingga jemari keriting seperti ini, dan (meski) internet (gak) bisa dipake tengah malam gini, maka saya ber-azzam untuk tidak tidur hingga subuh nanti.

Dan, inilah hidup kawan. Akan ada saja hal-hal dari masa lalu yang akan kita rindukan, selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)