Setapak

Setapak. Kaki ini melangkah menjelajahi setiap inci dari tanah sempit yang bahkan tak layak huni. Mengais-ngais kehidupan yang tak mampu dimiliki. Menikmati terik yang menggarang tanpa atap. Meloncat dan menukik. Maju lalu mundur. Lantas berkeliling tanpa derajat dan arah. Letih, tak pada tempatnya. Serakah. Tak pantas. Tak boleh. Terlarang. Terbuang. Terkekang. Aku diam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...

Just make sure saya baca satu persatu :-)