Dalam hati kecil saya, ada yang berontak. Saya benci orang-orang kaya itu. Setidaknya, saya benci orang-orang yang merasa mereka bisa melakukan segalanya karena mereka merasa memiliki uang. Saya ingin mengatakan kepada mereka bahwa mereka salah kalau berpikir bisa membeli saya dengan uang mereka. Sayangnya, saya bukan orang yang segitu gilanya dengan uang. Meski saya butuh uang, tapi saya nggak begitu gila dengan uang.
Tapi, kenapa tadi lidah saya nggak mengatakaan apa-apa saat mereka mulai banyak permintaan atas diri saya? Kenapa? Apa saya sudah mulai tunduk pada uang mereka?
Dengan lemah saya berkata TIDAK. Saya masih yakin bahwa saya melakukan semua ini bukan demi uang. Saya memang butuh uang, tapi sejak awal saya mengenal mereka, sasaran saya bukan uang mereka. Saya benar-benar ingin kebaikan ada pada diri mereka. Itu saja. Benar-benar itu saja. Tapi, tentang pembicaraan tadi, apa masih tentang menginginkan kebaikan ada pada diri mereka?
Apa semua tindakan mereka harus saya pahami sebagai sebuah proses? Haps, dimana kamu letakkan prinsip yang kau junjung jauh di atas kepalamu? Hanya karena mereka bermobil dan kamu selalu jalan kaki, apa kamu harus sebegituya merendahkan dirimu?
Sebuah pemahaman atas 'ketidaktahuan' mereka dengan sikap mereka yang meremehkan itu, tapi, bagaimanapun saya tak bisa selamanya memaklumkan itu, bukan?
Sungguh, saya ingin membuktikan bahwa saya melakukan semua itu bukan demi uang. Bukan.
Sekali ini, saya akan maklumi. Jika sikap mereka masih tak berubah setelah beberapa pehamaman yang akan saya berikan, saya memilih untuk tak berurusan dengan mereka yang bermobil itu.
Saya, bukan orang yang takut jika mereka lari. Karena, sekali lagi, saya tak sedang mencari uang. Saya sedang mencari pahala. Dan, pahala itu bukan datang dari diri mereka.