Ternyata, menjadi cantik itu mudah saja. Tak perlu berbuat apa-apa. Yang penting, kamu seorang wanita :)
Lebaran H+3. Saya menunggu Anez, teman SMA saya. Berencana ke rumah Nurul_ yang juga temen SMA saya. It's a looooongg time we've been through our journey. Saya melalang buana di Makassar, bertahun-tahun kuliah disana. Anez memutuskan kuliah di STAIN Salatiga. Sementara Nurul, She passed Undip dan hijrah ke Semarang. Well yah, inilah momen pertemuan kembali sahabat lama :)
Deg-degan rasanya saat menunggu Anez di gedung SMA kami. Bagaimana tampangnya, bagaimana penampilannya. Sudah lama sekali saya gak bertemu dengannya. Everybody's changing, right?! Saya pun sempat bercermin sejenak di jendela kaca Musholla SMA saya. Gak ada siapa-siapa, jadi saya santai saja. Hm, saya sempat memperhatikan penampilan saya. Biasa saja. Yah, beginilah saya yang begitu cuek dengan penampilan!
Dan, Anez pun datang. (She was late!). Senyum mengembang dibibir saya. She's sooo different than before. Ia tampil dengan jilbab rapi, gamis indah, tas selempang. Satu Kata: CANTIK.
Saya rada mengkeret sebenarnya. Habis saya biasa banget. Pikiran untuk mempercantik diri belum nyangkut di otak saya. Saya hanya pakai kemeja cewek panjang (yang agak mirip baju kurung), rok line A, dan pegang-pegang dompet biasa. Satu kata: STANDAR.
Tapi ya sudahlah. Saya nyaman-nyamankan saja diri saya. Toh, mau dandan juga saya gak bisa. ahahahahaha :)) Saya hanya baru belajar untuk tidak "kompor" saja. I mean, baru belajar mix and match warna. hehe :D
And yah, saya dan Anez berkendara (umum) menuju rumah Nurul. Karena agaknya sudah sangat lama kami gak kesana, kami jadi lupa jalannya. Kami minta Nurul menjemput kami di tempat yang telah disepakati. Dan saat kami sampai, ternyata Nurul sudah standby ditemani sepupunya. Maka, mulailah kerinduan kami terurai dalam obrolan dan canda.
Nurul saat itu sangat Cantik. Saya dan Anez, kami berdua mengakuinya. Ia memakai pakaian muslim yang memang sedang tren di kalangan anak muda. Apalagi, saat itu memang sedang dalam suasana Lebaran. Jadi, cantiknya benar-benar terasa...
Kami ngobrol ngalor ngidul mengenang masa-masa SMA. Bercerita tentang teman-teman lama, dan juga kehidupan asmara. Kami jelas sangat rindu satu sama lain. Senyum mengembang terus di wajah-wajah kami.
Sampai akhirnya waktu memaksa kami berpisah. Saya dan Anez harus pulang. Nurul mengantar kami sampai jalur kendaraan umum. Dan di akhir pertemuan Nurul berkata, "Eh, jarene sepupuku, mbak-mbak'e ayu." (bahasa Jawa yang artinya: katanya sepupuku, mbak-mbaknya cantik).
Ha... saya bengong. Karena terkejut saya bertanya. "Siapa, Rul (yang cantik)?!"
"Yo kowe karo Anez, tho." (Ya kamu dan Anez lah) Nurul jawab lagi.
"Ah, ngapusi kowe..." (Ah, bohong kamu) Saya masih gak percaya. Anez cuma ketawa-tawa aja.
"Tenan e... Mau ning jero sepupuku kondo. Jarene koncoku ayu-ayu." (Beneran kok. Tadi di dalam sepupuku bilang. Katanya temenku catik-cantik."
Ha... saya dibilang cantik?! ahahahahahahahahahahahahahahaha... Gak nyangka aja. Ternyata, untuk menjadi cantik itu mudah sekali. Saya gak harus berbuat apa-apa. Saya juga gak tahu kenapa sepupunya Nurul bisa bilangi saya cantik. Kalo Anez sih, memang aja cantik. Tapi saya?! ahahahahahahahahaha
Alhamdulillah, saya cantik :)
pict random from google |
Lebaran H+3. Saya menunggu Anez, teman SMA saya. Berencana ke rumah Nurul_ yang juga temen SMA saya. It's a looooongg time we've been through our journey. Saya melalang buana di Makassar, bertahun-tahun kuliah disana. Anez memutuskan kuliah di STAIN Salatiga. Sementara Nurul, She passed Undip dan hijrah ke Semarang. Well yah, inilah momen pertemuan kembali sahabat lama :)
Deg-degan rasanya saat menunggu Anez di gedung SMA kami. Bagaimana tampangnya, bagaimana penampilannya. Sudah lama sekali saya gak bertemu dengannya. Everybody's changing, right?! Saya pun sempat bercermin sejenak di jendela kaca Musholla SMA saya. Gak ada siapa-siapa, jadi saya santai saja. Hm, saya sempat memperhatikan penampilan saya. Biasa saja. Yah, beginilah saya yang begitu cuek dengan penampilan!
Dan, Anez pun datang. (She was late!). Senyum mengembang dibibir saya. She's sooo different than before. Ia tampil dengan jilbab rapi, gamis indah, tas selempang. Satu Kata: CANTIK.
Saya rada mengkeret sebenarnya. Habis saya biasa banget. Pikiran untuk mempercantik diri belum nyangkut di otak saya. Saya hanya pakai kemeja cewek panjang (yang agak mirip baju kurung), rok line A, dan pegang-pegang dompet biasa. Satu kata: STANDAR.
Tapi ya sudahlah. Saya nyaman-nyamankan saja diri saya. Toh, mau dandan juga saya gak bisa. ahahahahaha :)) Saya hanya baru belajar untuk tidak "kompor" saja. I mean, baru belajar mix and match warna. hehe :D
And yah, saya dan Anez berkendara (umum) menuju rumah Nurul. Karena agaknya sudah sangat lama kami gak kesana, kami jadi lupa jalannya. Kami minta Nurul menjemput kami di tempat yang telah disepakati. Dan saat kami sampai, ternyata Nurul sudah standby ditemani sepupunya. Maka, mulailah kerinduan kami terurai dalam obrolan dan canda.
Nurul saat itu sangat Cantik. Saya dan Anez, kami berdua mengakuinya. Ia memakai pakaian muslim yang memang sedang tren di kalangan anak muda. Apalagi, saat itu memang sedang dalam suasana Lebaran. Jadi, cantiknya benar-benar terasa...
Kami ngobrol ngalor ngidul mengenang masa-masa SMA. Bercerita tentang teman-teman lama, dan juga kehidupan asmara. Kami jelas sangat rindu satu sama lain. Senyum mengembang terus di wajah-wajah kami.
Sampai akhirnya waktu memaksa kami berpisah. Saya dan Anez harus pulang. Nurul mengantar kami sampai jalur kendaraan umum. Dan di akhir pertemuan Nurul berkata, "Eh, jarene sepupuku, mbak-mbak'e ayu." (bahasa Jawa yang artinya: katanya sepupuku, mbak-mbaknya cantik).
Ha... saya bengong. Karena terkejut saya bertanya. "Siapa, Rul (yang cantik)?!"
"Yo kowe karo Anez, tho." (Ya kamu dan Anez lah) Nurul jawab lagi.
"Ah, ngapusi kowe..." (Ah, bohong kamu) Saya masih gak percaya. Anez cuma ketawa-tawa aja.
"Tenan e... Mau ning jero sepupuku kondo. Jarene koncoku ayu-ayu." (Beneran kok. Tadi di dalam sepupuku bilang. Katanya temenku catik-cantik."
Ha... saya dibilang cantik?! ahahahahahahahahahahahahahahaha... Gak nyangka aja. Ternyata, untuk menjadi cantik itu mudah sekali. Saya gak harus berbuat apa-apa. Saya juga gak tahu kenapa sepupunya Nurul bisa bilangi saya cantik. Kalo Anez sih, memang aja cantik. Tapi saya?! ahahahahahahahahaha
Alhamdulillah, saya cantik :)
Salatiga, Lebaran H+3 1433 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarnya masuk kotak penampungan dulu ya...
Just make sure saya baca satu persatu :-)