Sebenernya udah lama banget saya mau ngungkap semua ini. Tapi entah apa yang membuat semua kata-kata itu akhirnya cuma bisa mengendap dan tertahan. Sampai pada hari terakhir saya pergi meninggalkan Makassar, saya ingin agar nggak ada seorang pun yang mengantarku. Saya benci adegan airmata dan perpisahan yang mengharukan. Meski pada kenyataannya jauh di lubuk hati, saya tetap mengharap ada yang bersedih dengan kepergianku.
Begitu banyak hal yang patut disyukuri. Kisah bagaimana saya terdampar dan terombang-ambing di Makassar, sampai pada kisah betapa saya patut bersyukur bisa bertemu dan berkumpul dengan komunitas orang-orang baik hati yang sederhana dan senantiasa rendah hati. Mereka yang tetap bersabar dengan semua kelakuanku yang diluar batas kenormalan dan senantiasa mengingatkanku how to behave. Semua itu membuat saya yakin bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat. And how blessed I am. Alhamdulillah. Terima kasih ya Rabb..
Maka, barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, sudah sepantasnya dia bersyukur (berterimakasih) kepada manusia. Therefore, all I wanna say is thank to them who helped me time to time. Who accompanied me along. Who always on my side when i needed a friend. Who pushed me to the top when i was down. Who gave me a hand and pulled me when i was lost. Who gave me so much love when everything i needed was someone i can run to. Who gave me a faith to holding the truth for all of my life.
~ Arfi, I can never forget the day when I was out of my mind, the day when you picked me. Jazakillahu khairan...
~ Rina, I can never forget the days you fed me. You're the one who helped me to against my fear. Jazakillahu khairan...
~ Kak Farah, I guess you knew how much 3 years i lived as your roommate. How much i was be your burden for a long time. And yet I knew i can never repay all the things you gave me. And the top of that, with all my many many many many faults, you love me still! Jazakillahu khairan my sista'...
~ Kak Lili, A years we lived together at BTP was unforgettable memory of me. Jazakillahu khairan...
~ Kak Ita, The nights we spent together at your room, the nights i just sat in front of the laptop with your im2 and harvesting data for my thesis. Jazakillahu khairan...
~ Kak Shofi, Kak Cholis, Kak Rahma, thank you for teaching me, carrying me, and guiding me to the right way in my first college time. Thank you for making me join in our college organization. Jazakunnallahu khairan...
~ Kak Niar, Ketika saya batal berangkat KKN karena kakiku mengalami kelumpuhan. And i had no where to go. Yet i had no whom to be with. You let me live and care me at BTP M125. Jazakillahu khairan...
~ Kak Cece, Kak Izzah, Kak Ayu, Wana, Eli, Mimi, Marni, Eka, Dewi Morning, terima kasih untuk hari-hari menyenangkan ketika kita sama-sama di MPM. Begadang-begadangnya kita, musyawarah-musyawarahnya kita, pusing dan clash-nya kita sama rekan sebelah, dan usaha kita untuk sama-sama istiqomah. Terima kasih untuk semua itu. Jazakunnallahu khairan...
~ Kak Tia, dan Cina, yang udah rela printer dan laptopnya dipinjam sebulan penuh buat ngerjain skripsiku. Terima kasih. Jazakumallahu khairan...
~ Eda, when I needed someone to accompany me to eat coto, I always called you! Dan makan coto bareng sama kamu tuh semenyenangkannya kita jalan pulang bareng menyusuri kampus dan workshop selepas Kadits. Thank you Eda. Jazakillahu khairan...
Masih banyak lagi orang-orang baik yang saya temui saat saya berada di ambang indefinite ketika saya kuliah di Makassar. Begitu banyak ucapan terima kasih yang belum tersampaikan. Dilla, Ainun, Dani, Risna, Rahma Teknik, Rahma Pertanian, Rysmah, Kak Nenz, Kak Ning, Sinar, Niar, Danti, Huda, Dini, Fitri, Qd, Tini, Lia, Kak Nufri, Kak Sri, Kak Maya, Kurni, Azzah, Winda, Asiah, Aya, Meytri, Peni, Pur, Padli, Daya, dan yang lainnya! Terima kasih untuk kalian semua...
Yang bisa saya ucap untuk kalian hanyalah jazakunnallahu khairan. Saya menyerahkan kepada Allah sebagai sebaik-baik pemberi balasan. Semoga Allah membalas kalian semua dengan yang balasan lebih baik.